Upaya untuk genjot pemantauan harga pasar di Kabupaten Majene terbentur minimnya dana operasional. Setiap tahun, bidang perdagangan Dinas Koperindag Majene disuntik anggaran hanya dibawah 50 juta.
Padahal, tugas pokok bidang ini cukup besar hingga menjangkau aspek pemantauan barang illegal dan kedaluarsa.
Setiap memasuki bulan ramadan dan jelang perayaan hari besar ummat islam saja, petugas di bidang perdagangan hanya bisa memantau dari hasil pengamatan. Meski
dalam pelaksanaan tugas dibutuhkan langkah tegas menindaki berbagai praktik dagang illegal dan melibatkan aparat hukum sulit dilakukan karena terkendala biaya.
Mereka juga tidak ingin menjadi sorotan instansi terkait dalam melakukan pemantauan harga pasar tanpa ditunjang biaya pemantauan dan monitoring.
Selama ini anggaran yang dialokasikan untuk tugas itu tidak cukup, terpaksa pihak Diskoperindag Majene mensiasati biaya tak
terduga dari sisa dana kegiatan lain di bidang perdagangan.
Kepala Bidang Pedagangan Dinas Koperasi Perdagangan Industri Kabupaten Majene, Hj. Ida Nursanti mengaku jika minimnya dana memicu kinerja pemantauan lamban.
Pihaknya juga mengaku bahwa untuk melakukan monitoring dengan melibatkan instansi terkait seperti kepolisian di lapangan butuh
anggaran tidak sedikit. Apalagi jika program selama setahun itu digelar setiap tiga bulan.
"Yang kita butuh adalah biaya operasional
melakukan pantauan monitoring ke setiap pasar di wilayah Kabupaten Majene. Apalagi wilayah pemantauan sampai ke perbatasan kabupaten Mamuju, petugas di bidang perdagangan butuh anggaran transportasi dan
akomodasi," katanya.
Belum lagi, lanjut Ida Nursanti, untuk menindaki para pedagang kanvasing yang masuk ke Majene.
Lebih jauh dijelaskan Ida Nursanti bahwa selama ini pihaknya juga belum melakukan inventarisasi soal jumlah pedagang berdasarkan klasifikasi modal usaha. Ini dinilai Ida penting untuk memudahkan
dalam mendorong penyaluran bantuan modal dari pemerintah maupun lembaga donatur lainnya.
Terkait dengan itu, pihaknya akan menerapkan
pola pemantauan yang mengacu pada pendekatan jenis usaha perdagangan. Ia berharap tahun depan, anggaran untuk program ini bisa dinaikkan dan bisa menjalin kerjasama dengan lembaga terkait seperti balai POM dan
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Cabang Majene. (ahmad)