Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldolo menghadiri Dzikir Manaqib Akbar dan Haul Syekh Abdul Qodir Al Jailani RA
di Pondok Pesantren Al Baghdadi, Karawang Jawa Barat, Minggu (7/8).
Karawang – Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergandengan tangan, merapatkan barisan, bahu-membahu, dan melakukan ikhtiar lahir dan batin menghadapi ujian berat yang sedang dihadapi bangsa Indonesia. Ujian berat tersebut, kata dia, berupa ancaman krisis pangan, energi, dan ketidakpastian global yang bisa memicu terjadinya krisis ekonomi.
Moeldoko menyampaikan ini, pada acara Dzikir Manaqib Akbar dan Haul Syekh Abdul Qodir Al Jailani RA, di Pondok Pesantren Al Baghdadi, Karawang Jawa Barat, Sabtu Malam (6/8).
“Saya mengajak seluruh elemen bangsa khususnya puluhan ribu jamaah yang hadir, untuk bersama berikhtiar baik lahir maupun batin dalam menghadapi ujian berat ini. Saya yakin, doa memiliki kekuatan yang dahsyat untuk membangkitkan harapan dan optimisme,” tegas Moeldoko.
Panglima TNI 2013-2015 ini mengatakan, Indonesia yang menjadi bagian global, sedang dihadapkan pada kondisi yang tidak normal. Terlebih, saat ini banyak negara menghadapi krisis ekonomi yang bisa memberikan dampak terhadap krisis lainnya.
Mengutip data IMF, Moeldoko mengungkapkan, paling tidak sebanyak 60 negara yang perekonomiannya diperkirakan akan ambruk. Dari 60 tersebut, 42 diantaranya dipastikan sudah menuju ambruk.
“Kita harus bersyukur, Indonesia masih dalam keadaan baik. Ketahanan pangan dan energi masih terjaga. Ekonomi terus tumbuh meski inflasi naik di angka 4 persen lebih. Tapi kita juga harus waspada,” ujarnya.
Moeldoko menambahkan, selama ini pemerintah telah bekerja keras agar masyarakat tidak terbebani dengan kenaikan harga-harga komoditas imbas dari ketidakpastian global. Ia mencontohkan pemberian subsidi untuk BBM dan gas, yang nilainya mencapai Rp 502 triliun.
“Jadi, bapak/ibu yang naik sepeda motor, itu negara mensubsidi 3,7 juta rupiah dalam satu tahun. Bagi yang naik mobil, negara mensubsidi 19,2 juta rupiah setahun. Untuk itu, saya mohon kita berhemat dalam menggunakan BBM,” pesannya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Moeldoko meminta para jamaah dan elemen masyarakat lain, untuk tetap memupuk rasa cinta kepada bangsa, dan selalu optimis menatap Indonesia ke depan, yakni menuju Indonesia Maju pada 2045.
“Saya ingin menanamkan semangat yang kuat. Kita tidak boleh menjadi bangsa yang lemah dan pesimis. Dan saya tegaskan, persoalan bela negara tidak hanya angkat senjata. Tapi juga menjaga hati dan pikiran demi kelangsungan negeri ini,” pungkasnya.
Usai menyampaikan sambutan, Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko bersama puluhan ribu jamaah terlihat larut dalam doa dan dzikir, yang dipimpin pengasuh Pondok Pesantren Al Baghdadi KH. Junaedi Al Baghdadi.
Dzikir Manaqib Akbar dan Haul Syekh Abdul Qodir Al Jailani RA ini, dihadiri lebih dari 30 ribu jamaah yang datang dari berbagai kota dan provinsi. (KSP)