Pertemuan Keluarga Martinus Tiranda di Aula Hotel Matana II Kota Mamasa.
MAMASA, mandarnews.com – Calon Wakil Bupati Kabupaten Mamasa, Martinus Tiranda ( MT ) yang mendampingi petahana dalam kontestasi Pilkada Mamasa menggelar pertemuan keluarga dari berbagai wilayah di Aula Hotel Matana II Kota Mamasa, Selasa (16/1/2018).
Nikolas Bokky yang saat ini menjabat sebagai Kepala Inspektorat Mamasa dan sebagai moderator pertemuan mengungkapkan pertemuan keluarga yang disebut “Keluarga Cinta Damai” digelar lantaran ada beberapa hal penting yang akan disampaikan Martinus Tiranda.
Dalam pidato, Martinus Tiranda (MT) menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi kehadiran sejumlah keluarga dan masyarakat karena walaupun di media sosial cukup memanas namun masyarakat atau keluarga di Mamasa tetap memiliki kepedulian untuk daerah.
Ia menekankan, Mamasa diperjuangkan semua orang sehingga tidak ada kelompok yang mesti merasa lebih berhak. Tuhan, kata dia, menciptakan perbedaan untuk dihargai sehingga mari menghadapi segala hal dengan kepala dingin.
“Tidak ada mayoritas dan minoritas, entah agama apa, suku apa, gagah atau jelek namun yang pasti dia mencintai Mamasa. Mari memperjuangkan adat dan budaya dengan cara berbudaya, soal agama juga mengajarkan untuk saling mengasihi agar tidak kacau karena itu mari menciptakan suasana Mamasa yang lebih damai dengan komunikasi santun,” serunya.
Lanjut MT, kepentingan daerah Mamasa diatas kepentingan suatu kelompok, jangan terombang-ambing degan informasi-informasi yang menyesatkan. Jika ada ditemukan maka serahkan ke pihak kepolisian.
MT juga menerangkan, lawan politik itu bukanlah musuh karena mereka adalah saudara kita.
Menanggapi hal itu, tokoh masyarakat Desa Rantetangnga’, Pamilangan mengatakan, apapun yang terjadi arah dukungan keluarga jelas ke Martinus Tiranda dan akan diperjuangkan untuk memenangkan Pilkada.
Perwakilan Tokoh Masyarakat Balla, Petrus Demmanaba mengaku, awalnya sempat memasang Baliho sebagai rival Martinus Tiranda namun setelah H. Ramlan Badawi memilih Martinus Tiranda maka dia menganggap sangat pas untuk itu dia mengalah.
“Soal politik, pro dan kontra itu lumrah namun solusinya tergantung bagaimana sikap seorang calon degan tutur kata yang baik, ” sebutnya.
Sementara dari perwakilan Masyarakat Tondok Bakaru, Yesaya yang juga mantan Kepala Desa. Mamasa mengatakan, asal kata dari bahasa daerah yakni Mamase atau Cinta Kasih sehingga di Kota Mamasa kedamaian hal yang sangat utama dimana tidak dapat setetes pun darah ditumpahkan karena akan menerima sanksi adat.
Sementara Mantan Sekda Mamasa, Benhard Buntutiboyong juga mengungkapkan, sebagai orang Balla semestinya menghilangkan sikap dengki, cemburu dan tutur kata yang kasar karena hal itu adalah suatu sikap yang bertentangan dengan ajaran leluhur dengan gelaran ‘Anakdatu Soma Karaeng’.
“Saya bersama keluarga berkomitmen akan memenangkan Harmonis di Balla,” paparnya.(Hapri)