
Hilang. Dua keris berusia ratusan tahun koleksi Museum Mandar di Majene, Sulawesi Barat hilang
Majene, mandarnews.com – Museum Mandar merupakan museum satu-satunya di Tanah Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar). Museum itu memakai gedung rumah sakit pertama di Sulbar yang dibangun Belanda para era penjajahan dan terletak di Jalan Raden Suradi, Kelurahan Pangaliali, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene.
Bangunannya masih berdiri kokoh dan menyimpan 974 koleksi. Mulai dari peninggalan Belanda, macam-macam benda tentang budaya Mandar, badik berusia ratusan tahun dan masih banyak lagi benda langka lainnya.
Namun ternyata, museum ini tidak aman untuk menyimpan ratusan koleksi langka tersebut. Sebab, Rabu 11 Okotober 2017 lalu, dua keris yang berusia ratusan tahun hilang dan hingga kini belum ditemukan. Dua keris itu adalah Gayang Lekkong dan Pasa’ Tipo Papuangang.
- Baca kumpulan berita tentang :Ā Museum Mandar Majene
Kepala UPTD Museum Mandar, Muh Aidin Jaya menceritakan, ia mengetahui peristiwa tiga hari setelah kejadian. Saat itu, ia mendapat informasi dan langsung menanyakan kejadian itu kepada sejumlah petugas museum dan berkoordinasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dispudpar) Majene.
Pekan depan setelah kejadian, Aidin dan Disbudpar Majene menggelar rapat. Hasilnya, Kepala Disbudpar, Aco Taswin saat itu memberi waktu satu pekan agar pengambil dua keris langka itu dikembalikan.
Jika tidak, pihaknya akan melapor ke Polres Majene. Namun langkah itu tidak juga dilakukan hingga kini dan Aidin menyesalkan itu.
“Tidak ada alasan untuk tidak melapor tapi sampai detik ini tidak ada juga tindakan apa-apa yang sudah dilakukan,” kata Aidin, Kamis 2 November 2017 kemarin.
Saat kejadian, tak ada satu pun pintu yang rusak. Oleh karena itu, pencurian ini diduga kuat dilakukan orang dalam.
“Saya tidak berani memunculkan polemik tapi saya berkeyakinan, sekian persen orang didalam karena tidak ada rusak atau dibobol. Artinya kecil kemungkinan kalau orang luar,” ucap Aidin.
Saat hilang, tempat dua keris yang hilang itu tidak digembok. Untuk mencegah kejadian lanjutan, saat ini semua tempat penyimpanan benda pusaka dikunci rapat.
Meski demikian, keberadaan benda-benda pusaka langka itu tetap tidak aman. Pasalnya, saat malam hari museum ini kosong karena tidak ada petugas jaga malam. Selain itu, tidak ada CCTV untuk memantau kondisi museum saat dalam kondisi kosong. (Irwan Fals)