Mamuju, mandarnews.com – Siswa Sekolah Dasar (SD) di Pulau Saboyang, Kecamatan Kepulauan Bala-Balakang tidak bisa menikmati belajar dengan utuh karena kekurangan tenaga pengajar sejak 2021 lalu.
Tiga tenaga honorer yang dulu mengabdi kini tersisa satu akibat diputusnya tenaga kontrak pada 2021 lalu. Guru honorer yang dulu mengajar para siswa pun terpaksa banting setir untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Dulu ada empat yang mengajar termasuk kepala sekolah, tapi kepala sekolah pun jarang ke sekolah dan guru honorer sisa satu,” kata Ito, warga Pulau Saboyang, Rabu (3/8).
Proses belajar yang dimulai Senin hingga Sabtu pun kadang tak menentu, akibatnya para siswa pun tak belajar. Guru honorer yang tersisa satu pun kewalahan mengajar sendiri.
“Ya kalau mau belajar besok, hari ini para siswa dikabari. Sebenarnya masih ada kepala sekolah yang PNS tapi katanya kepala sekolah tidak wajib mengajar, jadi sisa satu guru honorer yang melakukan proses belajar-mengajar,” tutur Ito.
Sebagai pemuda, Ito pun berharap ada perhatian dari pemerintah daerah tentang nasib anak-anak di Pulau Saboyang yang kini tidak mendapatkan pendidikan yang layak.