Massa aksi gabungan dari desa Toabo, Botteng dan Karama melakukan unjuk rasa didepan kantor dinas PMD Kabupaten Mamuju.
Mamuju, mandarnews.com – Dua kelompok masyarakat yang kecewa terhadap pengumuman hasil seleksi bakal calon kepala desa secara bergantian mendatangi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) kabupaten Mamuju. Pada Kamis (9/12).
Mereka melakukan unjuk rasa, menuntut transparansi hasil seleksi kepala desa yang baru diumumkan Rabu 08 Desember dini hari.
Dalam tuntutannya, massa aksi menuding panitia seleksi bakal calon kepala desa melakukan kecurangan, hal itu ditengarai sejumlah bakal calon kepala desa yang dinyatakan lulus, tidak mengikuti secara utuh tes tertulis dan wawancara yang dilaksanakan beberapa saat lalu.
Koordinator aksi, Muhammad Ilal menyebut, sejumlah hal janggal terjadi pada proses tes bakal calon kepala desa, hal itu terlihat saat salah satu Bakalan Calon Kepala Desa Toabo yang tidak mengikuti tes wawancara dinyatakan lulus. Sementara calon lain yang mengikuti rangkaian tes tidak lulus.
“Kami menuntut transparasi hasil seleksi, sejumlah kejanggala ini menyakiti kami dan tidak percaya terhadap hasil seleksi, contohnya bobot penilaian yang digunakan tidak jelas dan transparan, selain itu ada calon kepala desa yang tidak kompeten diloloskan. Bagaimana mau memimpin maksimal di desa kalau
Kejanggalan hasil seleksi lainnya diutarakan oleh Sential, Ia menilai hasil seleksi yang diumumankan dinas PMD Mamuju, tidak demokratis dan transparan. Hali itu karena pada bobot penilaian panitia seleksi tidak jelas dan tidak diumumkan.
Ia juga menyatakan mosi ketidak percaya terhadap panitia seleksi, lantaran diduga cacat produral. Selain itu panitia seleksi dianggap mengesampingkan Permendagri 72 Tahun 2020 tentang seleksi pemilihan desa tahun 2021.
“Saya tidak habis pikir, panitia seleksi meloloskan ijazah paket B sedangkan sebagian besar Sarjana tidak lulus, apakah Pansel mengerti tentang Permendagri 72 tahun 2020 tentang kritirian yang harusnya melihat latar belakangan pengalaman, pendidikan dan usia calon,”
Menemui massa aksi dari dua kelompok, kepala dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Abdul Rahim Mustafa menyebut akan melakukan koordinasi kepada tingkat lebih tinggi dan panitia seleksi.
“Kita akan duduk bersama dengan ketua pansel untuk membahas tututan masyarakat,” kata Abdul Rahim didepan massa aksi.
Massa pengunjuk rasa juga sempat mendatangi kantor DPRD Mamuju, namun tak seorang legislator tampak di kantornya yang terletak di jalan Ahmad Yani Mamuju. Massa aksi hanya ditemui Kabag Umum Sekretariat DPRD Mamuju.
Rencananya gelombang aksi akan dilanjutkan esok hari, dengan mendengar penjelasan dari panitia seleksi.
Reporter : Sugiarto