
Cici, seorang petugas kebersihan RSUD Polman kerap menyanyi dengan memanfaatkan sapu sebagai gitar untuk menghibur pasien
Polewali, mandarnews.com – “Itu sudah biasa, selingkuh kau anggap biasa. Wanita mana tak kecewa, arjunanya buaya…”
Begitulah sepenggal lirik lagu yang dilantunkan salah satu petugas kebersihan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar bernama Suryani.

Sambil memegang sapu atau pel sembari melaksanakan tugas, wanita yang akrab disapa Cici ini senantiasa menghibur pasien dengan nyanyian dan goyangannya.
Terbilang sudah enam tahun Cici melakoni profesinya sebagai petugas kebersihan, pekerjaan ini pun menjadi pilihan karena dirinya tidak mengantongi satu ijazah pun.
Awalnya, Cici menjadi salah satu petugas kebersihan Kabupaten Polewali Mandar, kemudian seorang Kepala Ruangan di RSUD memanggilnya untuk menjadi petugas kebersihan RSUD.
Sejak kecil, Cici memang hobby dan bercita-cita menjadi penyanyi. Bahkan, dirinya telah berpengalaman menjajal kemampuan bernyanyinya di panggung-panggung hajatan.
Saat ditemui mandarnews.com di sela-sela kesibukannya, Cici mengaku dirinya menyanyi karena permintaan dari pasien.
“Saya suka menghibur pasien karena dia yang minta. Katanya kalau saya menyanyi rasanya nyaman, bahkan langsung sembuh,” kata Cici.
Ia pun mengemukakan alasannya di balik keinginannya menjadi artis. Hal tersebut semata-mata didasari oleh keharusannya menjadi satu-satunya tulang punggung bagi ibunya.
“Saya ingin sekali jadi artis karena saya hanya tinggal berdua dengan ibu sebab ayah sudah meninggal. Siapa yang mau cari uang kalau bukan saya sendiri,” kata Cici tanpa melepas senyum dari wajahnya.
Cici hanya tiga orang bersaudara dan ia adalah anak bungsu yang belum menikah, namun kenyataan tersebut tidak membuatnya hanya duduk meratapi nasib. Sebaliknya, ia justru berjuang menyambung hidup sambil tetap melakukan hobbynya, yaitu menyanyi.
Ia juga bersyukur karena pihak rumah sakit tidak mempermasalahkan aksinya yang menghibur pasien dengan alasan mengganggu ketenangan.
Wiwi, salah satu keluarga pasien juga merasa terhibur dengan nyanyian dan goyangan Cici.
“Tidak mengganggu, justru menghibur. Apalagi sebelum nyanyi dia minta izin dulu,” sebut Wiwi.
Pasien lainnya bernama Subaedah menuturkan hal serupa. Bahkan, ia mengaku menunggu-nunggu penampilan Cici.
“Saya suka kalau dia menyanyi lalu sapunya dijadikan gitar, suaranya juga bagus,” tukas Subaedah.
Cici adalah contoh nyata bagaimana kita seharusnya memaknai hidup dengan perjuangan, bukan hanya bertopang dagu sambil berharap nasib berubah.
Reporter : Ilma Amelia