Kendaraan yang ditahan dalam Operasi Patuh Marano 2024.
Majene, mandarnews.com – Pelaksanaan operasi kepolisian dengan sandi Patuh Marano 2024 di tingkat Kepolisian Resor (Polres Majene) resmi berakhir.
Operasi yang mengedepankan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) ini telah berlangsung selama empat belas hari, dimulai dari tanggal 15 hingga 28 Juli 2024.
Tujuan utama dari operasi ini adalah untuk menurunkan angka pelanggaran lalu lintas, kecelakaan, dan fatalitas korban kecelakaan, serta meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalulintas.
Dalam konferensi pers yang digelar di ruang data Polres Majene pada Senin (29/7), Kepala Sat Lantas Polres Majene Ajun Komisaris Polisi (AKP) Andri Aryansyah didampingi oleh Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Iptu Suyuti, menyampaikan hasil pelaksanaan Operasi Patuh Marano 2024.
Selama operasi ini, telah dilakukan tindakan penilangan sebanyak 273 perkara, meningkat 105% dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 133 perkara.
Namun, jumlah teguran pada Operasi Patuh Marano 2024 mengalami penurunan sebesar 40% dengan 164 perkara dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 273 perkara.
Jenis kendaraan yang paling banyak melakukan pelanggaran adalah sepeda motor dengan 249 perkara, diikuti oleh mobil barang sebanyak 14 perkara, dan mobil penumpang sebanyak 10 perkara.
Dari segi profesi pelanggar, mayoritas adalah pelajar atau mahasiswa dengan jumlah 167 orang, disusul oleh karyawan swasta sebanyak 59 orang, dan profesi lain-lain sebanyak 47 orang.
Golongan usia pelaku pelanggaran didominasi oleh usia 16-20 tahun sebanyak 160 orang, kemudian usia 21-25 sebanyak 57 orang, usia 26-30 sebanyak 41 orang, dan golongan usia lainnya sebanyak 15 orang.
Selama Operasi Patuh Marano 2024, tercatat 6 kasus kecelakaan lalu lintas dengan jumlah korban luka ringan sebanyak 10 orang dan kerugian materiil sebesar Rp14.000.000,-.
AKP Andri Aryansyah pun menegaskan komitmen mereka untuk terus melakukan edukasi dan pembinaan kepada para pelajar dan mahasiswa.
“Melihat dari jumlah pelanggaran yang didominasi oleh pelajar/mahasiswa, kami dari Satuan Lalu Lintas Polres Majene akan terus melakukan edukasi serta pembinaan agar timbul kesadaran dalam berlalulintas dan mereka dapat menjadi pelopor keselamatan di sekolahnya,” ujar AKP Andri.
Dengan berakhirnya Operasi Patuh Marano 2024, diharapkan disiplin masyarakat dalam berlalulintas semakin meningkat dan angka pelanggaran serta kecelakaan dapat terus menurun di masa mendatang. (Ptr/rls)