
Suasana di kios Anzalrahman saat para pengendara singgah untuk belanja masker.
Majene, mandarnews.com – Sejak masuknya covid-19 di awal 2020 di Indonesia dan menjadi pandemi, dampak negatif di Indonesia mulai dari sektor pendidikan, sosial, kesehatan, hingga ekonomi menjadi efeknya.
Bahkan, begitu banyak perusahaan yang melakukan pengurangan karyawan sampai berujung penutupan karena bangkrut disebabkan kurangnya pengunjung atau konsumen.
Hal ini terjadi, selain karena untuk menghindari proses penyebaran penularan covid-19 dan masyarakat takut untuk beraktivitas di luar rumah, juga disebabkan dilakukannya Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) oleh pemerintah.
Namun, berbeda dengan yang dialami oleh Anzalrahman, salah satu penjual masker di Kabupaten Majene.
Anzalrahman justru menganggap, adanya covid-19 ini menjadi berkah tersendiri baginya.
Betapa tidak, penjual masker sejak tahun 2002 sekaligus montir ini malah mendapat banyak keuntungan di melalui menjual masker.
Anzalrahman mengaku, sejak adanya covid-19 dan sebelum banyak penjual masker di Majene, ia bisa menjual sampai 100 lembar perhari, sementara sebelumnya hanya biasa menjual sekitar 3-5 lembar per hari saja.
“Alhamdulillah, bisa dibilang sejak adanya pandemi covid-19 dan Pemerintah menganjurkan agar masyarakat senantiasa menggunakan masker saat beraktivitas, penghasilan lumayan meningkat,” ucap bapak dua anak itu, beberapa waktu lalu.
Penjual masker berbagai jenis seperti skuba, masker kain, hingga kain slayer ini mengatakan jika omzet yang didapatkan saat pandemi memberikan dampak yang sangat baik bagi perekonomiannya.
“Mungkin bisa dibilang, sebelumnya perekonomian pas-pasan, tapi dengan berkah ditengah pandemi ini alhamdulillah ada sedikit rejekilah,” tutur Anzal.
Warga asli Padang ini namun sudah berdomisili di Majene ini menyebutkan, meskipun keuntungan tiap masker tidak seberapa seperti Rp. 1000, namun jika dikali banyak, maka akan cukup memberi laba.
Anzal sendiri awalnya fokus menjadi montir sambil mengisi bengkelnya dengan masker, namun karena pendapatan berjualan masker lebih ia rasakan, maka sekitar tahun 2014 ia fokus berjualan masker.
Toko kecil Anzal sendiri berdiri di tanah tetangganya yang ia sewa tak jauh dari rumahnya dan berada di pinggir jalan trans Sulawesi, berdekatan dengan Masjid Agung Ilaikal Mashir dan Tugu Pahlawan di Majene.
Selain masker, di kios Anzal juga terdapat kaos kaki, sarung tangan untuk stand motor, sarung tangan berkendara, helm, sandal jepit, dan lainnya.
Anzal mengaku bahwa barangnya sendiri didatangkan langsung dari Makassar, namun sejak Agustus ia mengambil di Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar.
Dengan hasil berjualan masker, Anzal mampu membesarkan kedua anak perempuannya yang saat ini duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan tinggal bersama istrinya.
Anzal berharap, keberkahan bisa terus dirasakan, tapi tetap ingin agar pandemi covid-19 segera berlalu sehingga semuanya bisa berjalan normal.
Reporter: Putra
Editor: Ilma Amelia