Kendati sudah mendapatkan perintisan dari Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) jalan menuju Desa Paminggalan masih berbahaya. Beberapa titik masih dibutuhkan penanganan lebih lanjut.
Pasca perintisan jalan oleh TMMD warga Desa Paminggalan tak lagi harus memutar jika ingin ke kota kecamatan atau kabupaten. Selama ini mereka harus melewati Desa Limboro yang memakan waktu cukup lama. Sekarang bisa langsung melalui Desa Limbua.
Menggunakan roda dua, warga Desa Paminggal bisa sampai ke kota kecamatan hanya menghabiskan waktu beberapa menit. Tapi harus ekstra hati-hati, jika tidak bisa saja masuk jurang.
Yosef, warga Desa Paminggalan berprofesi pedagang, membawa barang dagangannya terkadang hingga 200 kg dengan menggunakan kendaraan bermotor, untuk menjualnya ke pasar-pasar, hampir setiap hari. Jika kembali ke desanya Yodsef membawa hasil belanja (sembako) untuk dijualnya kembali. Namun tak banyak yang seberani Yosef karena jalan masih berbahaya di beberapa titik.
"Saya terkadang dihinggapi rasa takut, bila harus melalui jalan tersebut, namun apa boleh buat ini adalah tututan hidup karena saya harus menafkahi anak dan istri," tuturnya. Yosef berharap pemerintah segera melakukan penanganan terhadap titik jalan yang masih rawan tersebut sebelum musim hujan.
Penelusuran Mandar News memang masih terdapat beberapa titik yang sempit bahkan ada yang hanya 1 meter dan berada di tikungan. Jalan sempit ini sangat berbahaya karena di sisinya kana kirinya adalah tebing dan jurang.
Kades Paminggalang, Saripuddin, S.Sos, yang ditemui kontrakannya di wilayah Desa Leppangan, Kecamatan Sendana, Rabu 14 Oktober, membenarkan jalan terjal berada di tikungan patah dan beberapa titik jalan yang membahayakan pengguna jalan.
Pria yang senang menggunakan topi ini mengungkap bahwa jalan tersebut akan diperlebar menggunakan alat berat. Saat ini sedang menunggu kedatangan alat berat tersebut dari PU Majene.(haslan)