Pelaksanaan tes swab PCR oleh pihak RSUD Majene kepada pasien terkonfirmasi positif, Kamis (11/2/2021) di depan kantor BPBD Majene.
Majene, mandarnews.com – Ratusan pasien yang terkonfirmasi positif covid-19 sebelumnya, kembali jalani test swab di depan kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene, Kamis (11/2).
Tes swab PCR ini dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUDRSUD) Majene. Sementara pasien covid-19 yang menjalani tes swab PCR didominasi oleh tenaga kesehatan (Nakes) yang ada di Kabupaten Majene.
Menurut Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Sirajuddin, selain tes swab dilakukan untuk evaluasi hasil ada juga pasien yang perdana melakukan tes swab.
“Pelaksanaan tes swab dilakukan di depan kantor BPBD Majene karena laboratorium yang ada di RSUD belum bisa digunakan karena sedang distabilkan,” ucap Sirajuddin.
Jubir Satgas ini menyebutkan, jika sejauh ini sudah ada sekitar 150 nakes yang terkonfirmasi positif covid-19, namun 50 persen diantaranya sudah ada yang sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasanya.
“Kalau untuk Majene itu rata – rata jumlah yang sudah diswab sekitar 1.408 dan 38% dari itu positif, cukup lumayan karena ada sekitar 38% yang positif,” pungkas Sirajuddin.
Sementara dari keseluruhan penduduk Majene ujar Jubir ini, yang telah melakukan tes swab PCR adalah masih rendah yakni masih diangka 0,8% dari sekitar seratus tujuh puluh ribuan jumlah penduduk Majene. “Jadi perlu ditingkatkan pelaksanaan swabnya,” ujar Jubir.
Menurutnya, adapun kendala pelaksanaan tes swab di Majene sehingga masih minim penduduk yang melakukan tes swab adalah karena belum adanya laboratorium untuk pemeriksaan hasil swab di Majene.
“Jadi kalau kita mau melakukan pemeriksaan hasil swab harus dikirim ke lab yang punya pemeriksaan swab. Itu juga menjadi kendala karena ketika kita mengirim sebanyak – banyak itu akan menjadi lama hasil itu kita tunggu karena jumlah antrian juga banyak. Biasanya paling lama 7-10 hari baru diketahui hasilnya sementara normalnya biasa 45 menit. Tapi karena kita bergantung pada jejaring lab kita di Makassar dan beberapa lainnya maka kita harus menunggu sementara pengiriman swab biasa dilakukan ke Makassar, Polewali, serta Mamuju,” tutupnya.
(Mutawakkir Saputra)