Majene, mandarnews.com – Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke 72 Republik Indonesia (RI) berhasil mengibarkan bendera merah putih di Rumah Jabatan Bupati Majene, Kamis 17 Agustus 2017.
Dibalik keberhasilan itu, salah satu pasukan 17 paskibraka, Sri Mulya Musa merasa terharu saat bertugas. Sebab, kedua orang tuanya, Musa Handel dan Sumiyati turut hadir sekaligus bangga bisa terlibat dalam pengibaran bendera merah putih.
“Perasaan saya sangat bangga. Sempat meneteskan air, mata tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata melihat kedua orang tua saya berdiri saat kami mengibarkan sangsaka merah putih,” kata Mulya, sedih.
Sejak pagi jauh sebelum upacara dimulai, Musa Handel yang bekerja sebagai petani, kadang-kadang jadi tukang ojek dan Sumiyati, seorang ibu rumah tangga ini berada di Pendopo. Ia tak sabar menyaksikan anak sulungnya itu jadi paskibraka.
Menurut Mulya, motivasinya untuk masuk jadi paskibraka adalah untuk membanggakan kedua orang tuanya. Hari ini, ia membuktikan kalau anak petani juga bisa.
“Motivasi saya untuk masuk paskibraka adalah untuk membanggakan kedua orang tua. Seperti kita ketahui bahwa orang-orang masuk paskibraraka rata-rata anak pejabat dan anak orang kaya. Jadi disini saya membuktikan bahwa anak petani juga bisa mengibarkan bendera putih,” sebut Mulya.
Mulya sendiri adalah siswa kelas XI MIA SMAN 2 Majene. Ia anak pertama dari delapan bersaudara. Mulya tinggal bersama kedua orang tuanya di Puawang, Kelurahan Baruga Dhua, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). (Irwan Fals)