Pengamanan di Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel Majene, Jumat (2/4).
Majene, mandarnews.com – Kepolisian Resor (Polres) Majene memperketat pengamanan di gereja-gereja saat perayaan Paskah di Kota Majene. Pengetatan pengamanan itu menyusul adanya aksi terduga teroris di Makassar, Sulawesi Selatan dan penyerangan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) beberapa waktu lalu.
“Pada Paskah tahun ini kami melakukan pengamanan yang diperketat di gereja dan rumah ibadah lainnya, saat perayaan Paskah bagi orang yang membawa barang serta kendaraan tidak diperkenankan masuk ke wilayah gereja,” kata Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Majene Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ujang Saputra, Jumat (2/4).
Kegiatan pengamanan gereja juga melibatkan Satuan Brimob Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Barat (Sulbar), Tentara Nasional Indonesia (TNI), serta keamanan gereja selama pengamanan Paskah.
Selain memperketat pengamanan di sekitar area gereja, Polres Majene juga memperkuat deteksi intelijen dalam mencegah pergerakan terduga teroris di wilayah Majene.
“Pihak gereja kami libatkan untuk membantu keamanan karena pihak gereja itu sendiri yang mengetahui dan mengenal para jemaah yang akan masuk dalam gereja,” ucap AKP Ujang.
Ia juga menambahkan, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terhadap personel Polri, pihaknya melarang personel melakukan patroli sendirian agar tidak jadi korban serangan pelaku kejahatan, termasuk terduga teroris.
“Setidaknya dalam melakukan patroli minimal dua orang,” kata AKP Ujang.
Pimpinan GPIB Immanuel Majene Pdt. Maety Nurhakim Timomor mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada personel Polres Majene yang aktif melaksanakan patroli, memberikan rasa aman di GPIB Immanuel Majene menjelang hari Paskah.
“Kami bersyukur ada Polri dan TNI yang setia menjaga kami beribadah sehingga merasa aman dan nyaman dalam melakukan setiap aktivitas di gereja,” ujar Pdt. Maety.
Hingga saat ini, pelaksanaan Paskah di GPIB Immanuel Majene berlangsung aman dan terkendali. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia