Direktur PDAM Tirta Mandar Majene, Arlin Aras. Foto: Putra
Majene, mandarnews.com – Direktur PDAM Tirta Mandar Majene, Arlin Aras menyatakan pengaliran air layanan PDAM dapat normal kembali minggu depan.
Arlin Aras menjelaskan, adanya masalah pengaliran air yang terjadi selama ini untuk pelanggan yang ada di Kelurahan Rangas, Totoli, Baru hingga Pangali – ali karena adanya pembersihan di intake Mangge dan sumbatan pipa.
“Jadi kemarin memang ada pertemuan dengan salah satu warga Kelurahan Rangas, termasuk legislator Senior, Hasriadi, terkait pelayanan PDAM yang kurang lebih satu bulan belakangan ini agak terganggu. Karena adanya pembersihan intake Mangge,” jelas Arlin Aras, saat ditemui, Rabu (12/8).
Di pertemua itu, dirinya bersama kabag teknik PDAM dan penanggung jawab intake Mangge telah memberi penjelasan kepada warga dan anggota dewan terhormat tentang duduk masalah sebenarnya.
“Jadi memang, adanya gangguan kemarin karena dilakukan pembersihan di intake Mangge, karena banyaknya sedimen lumpur, yang bisa saja merusak infrastruktur yang ada,” jelas Arlin.
Setelah dilakukannnya pembersihan di intake Mangge yang dimulai sekitar 15 Juli, beberapa hari kemudian setelah pembersihan dan mencoba mengalirkan ke pelanggan.
“Kita coba aliri kembali, karena pembersihan selesai tapi timbul masalah baru,” ucapnya.
Masalah baru yang muncul, kata Arlin, adalah adanya penyumbatan yang terjadi di pipa jaringan PDAM.
Arlin menjelaskan, untuk mengetahui titik tersumbatnya aliran tersebut, maka PDAM tentu membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Jadi kami membutuhkan waktu yang cukup lama, karena kita harus mendeteksi titik dimana saja yang terjadi penyumbatan. Sementara untuk melakukan pendeteksian, tenaga kita harus menggali sekitar 1 meter lebih dengan jarak 4 – 5 Km,” ujar Arlin.
Arlin meyakini, masalah penyumbatan akan dapat terselesaikan secepatnya karena telah menemukan titik buntunya. Dan minggu depan, janji Arlin, aliran air ke pelanggan PDAM khususnya yang sempat bermasalah kembali yakni di Kel. Rangas, Totoli, Baru dan Pangali – ali itu dapat segera normal kembali.
Meskipun pembersihan di intake Mangge dan perbaikan penyumbatan telah selesai nanti, Arlin meminta warga untuk sadar bahwa ketersediaan air baku saat ini sangat minim.
Meskipun di perkotaan hujan tapi daerah tangkapan air tidak terjadi hujan maka tetap saja tidak dapat memperoleh air. Saat ini, PDAM hanya mengandalkan air hujan.
“Meskipun juga di dekat daerah tangkapan air kita hujan, tetapi kita tetap tidak dapat memperoleh air itu, karena air tidak mengalir disebabkan dibagian hulu kita sudah gundul,” jelas Arlin.
Untuk mengatasi minimnya ketersedian air bersih jika terjadi kekeringan, PDAM akan memaksimalkan mobilisasi penjualan air tangki PDAM. PDAM akan menjual air bersih dengan harga Rp. 120.000 per satu kubik. (Putra)