Ketua Panitia Kegiatan, Hermin Lululangi
Mamasa, mandarnews.com – Guna meningkatkan keterampilan dan persaudaraan, Pekan Raya ke-IV Persekutuan Perempuan Gereja Toraja Mamasa (PPr-GTM) akan kembali dilaksanakan di pusat Kota Mamasa.
Ketua Panitia, Hermin Lululangi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (12/3/2019) menjelaskan, Pekan Raya PPr ke-IV akan dilaksanakan pada tanggal 29 Juni hingga 7 Juli 2019 yang melibatkan 66 klasis dan jumlah peserta sekitar 4.620 orang.
Hermin juga mengungkapkan, lewat tema “Tuhan Mengangkat Kita dari Samudera Raya”, diharapkan kegiatan tersebut dapat menjadi media agar perempuan se-GTM lebih meningkatkan keimanan, keterampilan, dan menghayati tugas dan peran selaku perempuan gereja.
“Kegiatan Pekan Raya kali ini akan dibarengi dengan pelatihan atau pembinaan demi tercapainya pengetahuan kaum perempuan yang lebih maju dan mandiri,” ujar Hermin Lululangi.
Bentuk kesiapan panitia, lanjut Hermin, yaitu telah menyiapkan jenis kegiatan dan lomba yang akan diikuti, di antaranya pembinaan atau pelatihan, lomba kesenian, karnaval, pameran kerajinan dan peragaan busana. Selain itu, sejumlah akomodasi klasis seperti tempat penginapan juga tengah dipersiapkan.
“Dana yang dibutuhkan untuk kegiatan itu sebesar Rp682 juta. Untuk itu, panitia telah meminta bantuan ke Pemda Mamasa sebesar Rp400 juta, namun belum diketahui pasti berapa besaran realisasinya,” kata Hermin Lululangi.
Untuk menggenapi jumlah yang dibutuhkan, bantuan dana juga datang dari usaha mandiri panitia sebesar Rp150 juta dan partisipasi peserta ditargetkan Rp70 juta.
“Kami sangat berharap adanya donatur-donatur lain yang berkerinduan membantu acara ini, sehingga dana yang dibutuhkan dapat tuntas terkumpul paling lambat Mei 2019,” sebut Hermin Lululangi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Transmigrasi dan Ketenagakerjaan Mamasa.
Sementara itu, Pdt. Yuliana Allo selaku penanggungjawab kegiatan saat dikonfirmasi via telepon menerangkan, Pekan Raya adalah kegiatan rutin per lima tahun yang ditetapkan dalam Sidang Am beberapa waktu lalu sehingga tempatnya di Mamasa.
“Hal yang ingin dicapai dalam Pekan Raya tersebut adalah bagaimana keterampilan atau pengetahuan ibu-ibu PPr GTM semakin bertambah maju agar perannya dalam hidup bergereja maupun bermasyarakat lebih nampak lagi,” tukas Pdt. Yuliana Allo.
Ia membeberkan, kegiatan kali ini memang agak beda, sebab yang lalu dominan pada perlombaan, sedangkan sekarang diseimbangkan. Pelatihan atau pembinaan keterampilan juga menjadi fokus kegiatan, di antaranya bagaimana mengelola potensi lokal, dan sebagainya.
Reporter : Hapri
Editor : Ilma Amelia