Kepala SDN 24 Saleppa, Muliadi, memberi alasan, beberapa siswanya masih disekolahkan karena sedang menjalani pendidikan khusus yakni persiapan O2SN karena terpilih mewakili Kab. Majene di tingkat Provinsi pada April mendatang. Ia juga berdalih belum menerima informasi bahwa kegiatan O2SN akan dipending akibat corona.
“Jadi kami takutnya lomba dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Dan ketika kita meliburkan siswa, takutnya mereka tidak ada persiapan. Jadi kalau memang itu diperlukan maka kita akan bicarakan seperti apa nanti baiknya,” tutup Muliadi.
Selain SDN 24 Saleppa, Madrasah Tsanawiyah PPTI Tamo juga masih beraktivitas karena sedang melakukan ujian.
Dalam operasi ini, Kasatpol PP mengantar juga mendapati 2 orang pelajar dari SD 16 Pappota. Ke dua siswa ini didapati sedang dalam perjalanan pulang. Kasat Pol PP pun mengantarnya pulang.
Dari hari pertama operasi mengawal surat edaran Bupati Majene terkait antisipasi virus corona, Pak Enal menilai tingkat kepatuhan pihak sekolah terbilang cukup tinggi.
“Jika dibanding jumlah sekolah yang ada di Kecamatan Banggae dan Banggae Timur, tingkat kepatuhan cukup tinggi. Karena yang masih melanggar ini hanya sebagian kecil saja,” jelas Kasat Pol PP.
Pak Enal berharap, bukan hanya Satpol PP bertindak melakukan pengawasan, tetapi dibutuhkan juga dari instansi terkait dan juga para orang tua murid untuk melakukan edukasi.
Selama jangka waktu peliburan yakni selama 14 hari pengawasan akan terus dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten Majene. Jika masih ada pelajar ditemukan berkeliaran apalagi yang telah didapati pada hari, maka pihak Sat Pol PP akan mendatangi orang tua pelanggar. (
Putra)