Pelaksanaan sekolah tatap muka di SDN 026 Inpres Pakkola, Kabupaten Majene, Sulbar, Senin (23/8).
Majene, mandarnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene telah resmi melaksanakan sekolah tatap muka secara serentak di seluruh wilayah Majene. Pelaksanaan sekolah tatap muka mulai dilaksanakan hari ini, Senin (23/8).
Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Majene Ir. Iskandar menyampaikan, pelaksanaan sekolah tatap muka dilakukan berdasarkan instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 32 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1, 2 dan 3.
“Wilayah Sulawesi Barat khusunya Majene berada di level 3, sehingga diberikan dispensasi untuk melaksanakan sekolah tatap muka dan itu sudah ditindak lanjuti dengan Surat Edaran (SE) Bupati Majene yang memberikan peluang untuk sekolah tatap muka (STM),” jelas Iskandar saat memantau langsung pemberlakuan STM di Sekolah Dasar (SD) Negeri No. 26 Inpres Pakkola, Senin (23/8).
Setelah terbitnya SE Bupati, pihaknya tidak serta merta langsung membuka sekolah, tetapi satuan pendidikan dalam hal ini SD dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) harus betul-betul memenuhi sarana protokol kesehatan.
“Tidak hanya itu, pihak sekolah juga harus mendapatkan rekomendasi dari orang tua murid. Utamanya adalah guru atau pendidik lainnya dipastikan harus sudah divaksin pencegahan Covid-19 penyuntikan pertama dan kedua,” tandas Iskandar.
Setelah sekolah memahami SE Bupati dan mendapat rekomendasi dari orang tua murid serta tenaga pendidik yang ada telah divaksin maka sekolah mengajukan permohonan di dinas.
Iskandar pun berharap, Covid-19 dapat segera berlalu dan ke depannya tidak lagi melaksanakan STM secara terbatas tapi sudah bisa melaksanakan STM secara normal seperti sebelum adanya Covid-19 sehingga kehilangan kesempatan belajar anak tidak ada lagi.
Sementara Kepala Sekolah SDN No. 26 Inpres Pakkola Nurdin Karim mengaku bersyukur karena pembelajaran STM dapat kembali berjalan meski sebelumnya pembelajaran hanya dilaksanakan secara dalam jaringan (daring).
“Pembelajaran STM hari ini dilaksanakan seluruh kelas, dimulai dari kelas 1 hingga kelas 6 SD,” ujar Nurdin.
Ia menyampaikan, pembelajaran yang dilakukan tetap mengacu pada protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan mewajibkan seluruh siswa agar menggunakan masker serta melengkapi sarana prokes, seperti alat cek suhu tubuh dan pengadaan wastafel alat cuci tangan.
“Kami mengatur jarak tempat duduk tiap siswa dalam kelas, siswa tiap kelas juga hadir hanya setengah dari kapasitas ruangan dan kita bagi menjadi dua sesi, hari ini sesi pertama dan hari esok untuk sesi kedua. Misal dalam kelas ada 28 siswa maka yang hadir hari ini 14 siswa kemudian esoknya kembali 14 agar kedatangan dan saat pulang tidak bersamaan dan jumlah peserta didik dalam kelas tidak penuh,” tandas Nurdin.
Ia menjelaskan, untuk siswa kelas 1 hingga 3 melakuan proses pembelajaran dalam kelas hanya 2 jam sementara kelas 4 hingga 6 sebanyak 2 jam setengah.
“Saya harap, peserta didik yang selama ini vakum untuk pembelajaran tatap muka bisa betul-betul kembali menerima dengan baik pelajaran dari guru dan dapat mengulangi kembali pelajaran di rumah,” kata Nurdin.
Dengan adanya pembelajaran STM yang dilaksanakan hari ini, lanjutnya, orang tua murid bersyukur dan beberapa orang tua murid menjemput langsung anaknya di gerbang sekolah karena ketika jam pelajaran selesai peserta didik diharapkan langsung meninggalkan sekolah agar tidak terjadi kerumunan.
Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Majene Sirajuddin menyampaikan bahwa Majene memang saat ini berada di PPKM level 3.
“Banyak hal yang dapat dilakukan di wilayah PPKM level 3, salah satunya dengan pembelajaran STM,” sebut Sirajuddin.
Ia berharap, pihak sekolah dapat melaksanakan STM betul-betul secara protokol kesehatan pencegahan Covid-19 agar tidak terjadi lonjakan kasus penyebaran penularan Covid-19.
Diketahui untuk wilayah Kab Majene data pasien terkonfirmasi Covid-19 data per Minggu (22/8) sebanyak 128 orang.
(Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia