“Penggunaan pakan dengan daun ubi jalar atau zat hijau lainnya tidak akan mempercepat pertumbuhan meskipun menggunakan dedak jika beberapa unsur seperti kalsium, mineral, protein tidak diperhatikan,” pesan Pdt. Yunus.
Kebersihan kandang, tambahnya, juga sangat membantu sehingga hal itu perlu menjadi perhatian.
“Secara berkala, ternak sebaiknya dimandikan, kecuali induk babi yang beranak dan anak babi yang belum berumur tiga minggu, serta tercukupinya ketersediaan air bersih,” ujar Pdt. Yunus.
Ia menjabarkan, potensi usaha yang berlangsung sangat menjanjikan di Mamasa sebab didukung oleh budaya, sama halnya dengan Toraja.
Bendahara Pengurus KSP Balo’ta Pusat, Dr. Mika Mallisa dalam pembukaan kegiatan itu menyampaikan, setiap cabang KSP Balo’ta sangat diharapkan mampu melakukan sejumlah pelatihan sehingga uang yang dikelola dalam koperasi lebih bermanfaat bagi anggota .
“Sejumlah kegiatan pelatihan tentunya disesuaikan dengan permintaan anggota kelompok KSP Balo’ta di masing-masing daerah,” kata Dr. Mika
KSP Balo’ta, terangnya, telah memiliki 44 cabang. Tahun ini akan kembali dibangun di Kalimantan, khususnya KotaTarakan, di Sulteng khususnya Kota Morowali dan Kota Poso, bahkan di Kabupaten Mamuju Tengah yakni Topoyo.
“Koperasi ini diminati masyarakat sehingga cabang dibuka atas dasar permintaan masyarakat, anggota kita hingga sekarang mencapai 31.000 orang dan tiap tahun bertambah kurang lebih 4.000 orang. Khusus KSP Balo’ta Cabang Mamasa, jumlah anggotanya mencapai 1.600 orang. Aset kita sekarang sebanyak 600 miliar yang terdiri dari aset pinjaman, baik keanggotaan, pihak swasta, dan pemerintah,” sebut Dr. Mika.
Ia menekankan, 90% dari aset itu adalah milik anggota, sehingga konsekuensinya setiap anggota harus konsisten mengembalikan pinjaman sebab itu adalah uang bersama. (Hapri Nelpan)
Editor: Ilma Amelia