Sekretariat PPGTM
MAMASA, mandarnews.com – Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Mamasa (PPGTM) siap sukseskan pelatihan Taruna Siaga bencana. Pelatihan tersebut diselenggarakan GTM (Gereja Toraja Mamasa) bekerjasama unsur Tagana Rajawali dari Kementrian Sosial Republik Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Umum PPGTM, Fiktor Parantang Sabtu (2/3).
Pelatihan rencananya akan dilaksanakan 28-30 Maret 2019 bertempat di Aula GTM.Kata Fiktor, Ini adalah kesempatan untuk mendapatkan ilmu ketaganaan dan penanganan bencana apalagi pelatihnya adalah orang dari kementerian yang sudah berpengalaman.
Ini adalah terobosan baru yang mesti disambut positif, sehingga diharapkan banyak anggota PPGTM yang mengikuti pelatihan ini. Menurut Fiktor, di kegiatan itu akan ada sertifikat diberikan kepada peserta. Target peserta yang diharapkan hadir sebanyak 12 orang utusan per klasis, berarti sekitar 792 peserta (12 X 66 Klasis se-GTM).
Pemberitahuan ke Pemuda Jemaat sudah disebar. Kini pihaknya mempersiapkan hal teknis khusus PPGTM untuk pelatihan tersebut.
Sementara Sekretariat Bidang Kaderisasi dan pengembangan Organisasi, Abner Pampang Tasik saat dikonfirmasi mengatakan, mengenai surat edaran PPGTM, penting untuk secepatnya disampaikan ke pemuda jemaat agar surat edaran tersebut disampaikan dalam berita gereja tiap hari minggu menjelang kegiatan tersebut dilaksanakan.
Abner berharap, kawan-kawan pemuda gereja yang diutus mengikuti pelatihan taruna siaga bencana dapat berkomitmen dan konsisten mengikuti kegiatan tersebut. Sebab kegiatan tersebut, adalah bagaian dari panggilan pelayanan sosial.
“Pemuda Gereja harus memperlihatkan karakter pelayanan gereja di masyarakat,” jelasnya.
Apalagi, kata Abner, peserta akan diberi sertifikat, yang artinya mereka yang memiliki sertifikat dianggaap cakap dan sudah mapan di bidang tersebut.
“Hal tersebut sangat luar biasa ketika itu melekat dalam diri setiap kader pemuda gereja,” tutur Abner.
Apresiasi juga datang Ketua Pemuda Jemaat Galilea Karangan Kalua, Oktovianus. Saat dikonfirmasi di kediamannya ia menjelaskan kegiatan itu adalah langka maju untuk PPGTM karena mampu melakukan terobosan baru dimana telah terlibat di kegiatan tersebut.
“Mesti diketahui hal-hal mungkin akan dihadapi oleh masyarakat di masa yang akan datang terutama tentang kebencanaan,” kata Okto.
Okto juga mengatakan. PPGTM juga harus keluar dari zona yang hanya melakukan pelayanan tentang rutinitas ibadah tapi lewat pelatihan tersebut merupakan suatu pengetahuan baru dan akan diaplikasikan dalam bentuk kepedulian terhadap masalah-masalah sosial.(Hapri Nelpan/MG-2)