Di era modern saat ini Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih belum memutakhirkan pelayanan informasinya. Seperti jika ada pemadam, PLN bersikap pasif. Seperti yang terjadi pada PLN Ranting Majene ketika ada pemadaman.
Pemadaman listrik secara mendadak di wilayah kota Majene dan sekitarnya terjadi lagi pada Senin 22 Juni 2014. Pemadaman ini tidak diawali pemberitahuan kepada pelanggan, bahkan tidak ada pemberitahuan menyusul pemadaman. Kecuali jika pelanggan yang aktif menghubungi bagian pelayanan pengaduan PLN.
Kondisi pemadaman seperti ini kerap merugikan pelanggan. Tak hanya tertunda menikmati listrik dan menunda pekerjaan yang harus menggunakan arus listrik, pemadaman tanpa pemberitahuan ini kerap merusak alat elektronik pelanggan.
Bahkan, pada pemadaman pada Sabtu 20 Juni 2015, ada warga yang meninggal penyebab tak langsungnya adalah padamnya listrik. Warga nahas ini terbentur ke dinding sumur karena gelap.
Bagian pelayanan pengaduan PLN ranting Majene seakan hanya mengandalkan kepandaian diplomasi.
"Ini mendadak pak jadi tidak ada pemberitahuan," kata petugas pelayanan pengaduan dari balik telpon, Senin 22 Juni 2015. Ia lalu menyarankan agar alat elektronik dicabut dari aliran listrik karena tegangan tidak stabil.
Dari perbincangan dengan petugas pelayanan pengaduan ini ada kontraproduktif pernyataan.
"Ini sebetulnya lanjutan dari perbaikan di Segeri waktu pemadaman lalu. Waktu itu perbaikan sementaraji sekarang sudah ada datang alatnya," lanjutnya.
Dari pernyataan petugas pelayanan pengaduan ini, jelas bahwa bukan pemadaman mendadak tapi sudah terencana. Yakni pemadaman dilakukan jika sudah ada alat untuk mengganti kerusakan. Dan ini berarti PLN ranting Majene punya kesempatan untuk melakukan pemberitahuan pemadaman kepada pelanggan.(rizaldy)