Majene, mandarnews.com – Berdasarkan survey tahun 2013, pemahaman masyarakat tentang pasar modal masih sangat minim. Bahkan berada pada angka dibawah 2 persen.
“Ternyata dari hasil survey tahun 2013 lalu, ternyata tingkat literasi masyarakat umum masih rendah terkait pemahaman tentang pasar modal. Kita masih dibawah 2 persen ” kata Andri Arfan, Kepala Bagian Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua.
Hal tersebut disampaikan Andri Arfan saat workshop “Peluang Investasi dan Karir di Pasar Modal Indonesia”. Kegiatan yang digelar di Villa Bogor Majene, Kamis 7 September 2017 itu fokus pada edukasi literasi keuangan. Utamanya tentang pasar modal.
Selain itu, Andri menyebutkan, berbeda dengan pemahaman tentang perbankan, pemahaman masyarakat soal itu diatas 50 persen. Tapi, kata Andri, penggunaanya lebih tinggi dibandingkan pemahaman masyarakat soal produk-produk perbankan.
“Kalau ibu-ibu ditanya nabung dimana? itu (jawabannya) di bank tapi kalau ditanya tentang produk-prdoduk perbankkan, mereka tidak tahu,” ungkapnya.
Workshop kali ini, OJK menyasar mahasiswa Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) untuk diberikan pemahaman sebagai generasi penerus. Dengan harapan, mahasiswa sebagai perpanjangan tangan OJK ke masyarakat.
Rencananya, OJK akan membentuk laboratorium pasar modal dalam bentuk galeri investasi di Unsulbar. Di tempat ini akan berisi informasi tentang investasi.
Di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), OJK telah memiliki tujuh galeri pasar modal di universitas. Sebagai langkah awal, OJK akan menjajaki kerja sama dengan Unsulbar untuk membuat galeri tersebut.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi Unsulbar, Mujirin M. Yamin menyambut baik dan mengapresiasi workshop itu. Ia mengatakan, materi yang dibawakan OJK sangat penting, apalagi bagi mahasiswa ekonomi.
“Kita mau kasi tahu mahasiswa apa itu pasar modal. Secara akademik sangat bermanfaat, “kata Mujirin.
Senada dengan Mujirin, Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi, Nur Fitriayu Mandasari juga mengatakan hal yang sama. Ia berharap, mahasiswa bisa paham betul pasar modal.
“Kita juga berharap bisa geser itu paradigma, tidak harus bekerja di lingkungan formal. Banyak sekali dipaparkan tentang profesi dalam dunia pasar modal yang bisa mereka ikuti,” kata Nur Fitriayu Mandasari.
Selain itu, ia menyambut baik dan segera menindak lanjuti rencana kerja sama dengan OJK. Ia berharap, mahasiswa segera membentuk perkumpulan yang bergelut sebagai penggiat pasar modal di kalangan mahasiswa. (Irwan Fals)