Dua pembaca Mandar News berempati pada nasib keluarga nelayan Tamo yang hilang dilaut. Kedua pembaca ini berada di dua tempat yang berjauhan.
Seorang pembaca berada di Adelaide Australia, dr. Nurhira Abdul Kadir. Dia adalah dosen UIN, kelahiran Somba, Majene, Sulawesi Barat yang mendapat beasiswa dari Australia untuk melanjutkan pendidikan di negeri Kanguru. Dia juga sekaligus kontributor aktif di media Mandar News.
Lainnya, adalah seorang guru SMA Negeri 1 Malunda, Majene, Sulawesi Barat, Fatihiyah. Melalui status facebook, ia mengajak duduk sejenak, mengistirahatkan jari-jari yang lagi menekan tuts untuk mengirim do’a bagi tulang punggung keluarga yang belum kembali itu (Rutam nelayan Tamo II).
Kedua pembaca Mandar News ini mengaku tersentuh hatinya setelah membaca berita kehilangan seorang nelayan. Mereka juga menyayangkan tidak adanya bantuan dari tim SAR (search and rescue) untuk memberikan bantuan pencarian.
Kedua pembaca ini mengontak redaksi Mandar News untuk diantarkan bantuannya. Bantuan yang mereka salurkan terdiri dari pakaian muslimah untuk kedua anak Rustam (Sappeami,10 dan Nur Intan,3), kerudung salat, dan sejumlah uang.
Sitti Aminah (31) istri Rustam, pingsan saat bantuan itu diserahkan oleh Redaktur Eksekutif Mandar News, Zukhrinab. Menurut Sitti Nurma, ibunda Sitti Aminah, anaknya itu sangat terpukul atas musibah yang menimpanya.
"Dia sebetulnya sakit-sakitan juga, setelah mengalami musibah ini (suami belum pulang melaut) sepertinya penyakitnya makin parah sehingga seringkali pingsan," tutur Sitti Nurma kepada Mandar News, Ahad sore 21 Oktober.
Menurutnya, yang paling menyakitkan adalah kondisi kedua cucunya itu (Sappeami dan Nur Intan). Keduanya, seringkali ke pantai mencari bapaknya dan tak lama kemudian datang kembali sambil menangis setelah tak menjumpai bapaknya pulang.
Rustam Disekap Makhluk Halus
Tempat duduk belum lagi hangat, beberapa kerabat pasangan Rustam dan Sitti Aminah datang membawa kabar. Kabar itu adalah hasil perjumpaannya dengan paranormal yang sengaja ditemuinya.
Iskandar, salah seorang kerabat itu, menyampaikan bahwa Rustam berada di alam lain (alam makhluk halus) dalam keadaan hidup.
"Sando (paranormal) itu bilang Rustam masih hidup tapi di alam lain dan yang menyekapnya masih belum mau menyerahkan. Kalau pun diserahkan, kecil kemungkinan untuk hidup jadi paling jasadnya saja yang bisa kembali," tutur Iskandar.
Menurut Sando, sambung Iskandar, Rustam terjungkal ke laut saat menarik ikan. Ikan yang memakan pancingnya itu cukup besar sehingga harus ditarik sambil berdiri. Ketika berdiri itulah Rustam terjungkal ke laut.
Masih informasi dari Sando, dituturkan Iskandar, keterlibatan makhluk halus sampai menyekap Rustam karena ‘kacallangan’ (melanggar pamali). Rustam tidak membagikan jepa (makanan tradisional Mandar) yang dimakannya ke laut terlebih dulu, padahal makhluk itu menginginkannya.
Sitti Aminat yang telah siuman, kembali pingsan setelah mendengar penuturan Iskandar. Sebelum pingsan, dia berteriak histeris sambil berkata,"padahal barusan dia bawa jepa."
Menurut Abdul Halim (67), menantunya itu biasanya hanya membawa air minum, tapi kali itu, musibah menjemputnya, dia membawa jepa.
Di rumah korban, di Lingkungan Tamo II Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat masih diliputi suasana duka. Silih berganti kerabat datang menjengut memberikan kekuatan. Namun isak tangis tak hentinya menggema di ruangan rumah yang belum rampung di lantai itu.(rizaldy)