Sekretaris DPM-PEMDES Mamasa, Rozi. Foto: Hapri Nelpan
Mamasa, mandarnews.com – Di tengah Pandemi Covid-19, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPM-PEMDES) Kabupaten Mamasa menyatakan peruntukan Dana Desa (DD) lebih dikedepankan pada penanganan Covid-19 dan kegiatan padat karya desa atau pembangunan fisik menjadi prioritas ketiga.
Sekretaris DPM-PEMDES, Rozi saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (4/5) menerangkan, sesuai petunjuk atau aturan dari Kementerian Desa dan Kementerian Keuangan maka penggunaan dana desa di Tahun 2020 lebih mengutamakan upaya pencegahan atau penanganan dampak dari Covid-19.
Rozi menjelaskan, yang menjadi prioritas pokok peruntukan Dana Desa yakni, 1. Panyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT), 2. Pembentukan Gugus Depan pananganan /pencegahan Covid-19 di wilayah desa masing-masing, dan 3. Kegiatan padat karya desa/fisik.
“Penggunaan Dana Desa diluar BLT atau khusus upaya pencegahan Covid-19 melalui Posko Desa jumlah anggaran tidak ditetapkan besarannya tergantung tingkat kebutuhan pemerintah desa di wilayah masing-masing serta tingkat kerawanan namun yang terpenting dapat dipertanggungjawabkan,” tutur Rozi.
Ia juga menjelaskan, kegiatan padat karya desa menjadi prioritas ketiga sebab masalah Covid-19 merupakan konsentrasi utama dalam upaya pencegahan atau penanganan bagi masyarakat terdampak.
Lanjut Sekretaris, untuk sekarang dominan pemerintah desa masih menggunakan dana taktis melalui pinjaman dan upaya lainnya sebab Dana Desa belum disalurkan lantaran proses administrasi yang mesti dilalui hingga pada proses asistensi ke Biro Hukum Provinsi Sulbar.
Hal lain yang juga mempengaruhi di tengah Pandemi Covid-19 karena proses pergeseran anggaran melalui asistensi di DPM-PEMDES mesti dilakukan secara antrian guna menghindari kerumunan. Rozi memprediksi pertengahan Mei 2020 proses transfer dana desa sudah dapat dilakukan 15 % dari 45% tahap pertama.
Soal berapa jumlah anggaran keseluruhan desa di Kabupaten Mamasa, kata Rozi, yang dikonsentrasikan pada penanganan Covid-19 belum dapat diketahui sebab proses asistensi anggaran masih berlangsung.(Hapri Nelpan)