Pembersihan pantai oleh Trash Hero
Mamuju, mandarnews.com – Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah sampah plastik yang saat ini jadi masalah di berbagai daerah perkotaan bagaikan bom waktu.
Efek dari limbah plastik, seperti lamanya proses penguraian di dalam tanah, membunuh habitat ikan di laut yang diakibatkan sisa zat kimia limbah plastik, serta mengurangi kesuburan pada tanah.
Berangkat dari keprihatinan tersebut, di Mamuju, ibu kota Provinsi Sulawesi Barat lahir komunitas peduli limbah plastik yang digagas oleh sejumlah pemuda dari berbagai latar belakang.
Trash Hero Mamuju, lahir setahun belakangan terakhir, tepatnya pada Oktober 2018 lalu, memfokuskan diri pada sejumlah permasalahan limbah plastik yang menjadi salah satu masalah serius di Mamuju.
Bersama sejumlah pemuda pemerhati lingkungan, Trash Hero ingin membangun kesadaran masyarakat, pemerintah, serta anak muda untuk bersama menjaga lingkungan.
Jeng Ima sebagai salah satu leader dari perkumpulan ini menjelaskan, sangat penting memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan dari limbah plastik yang sangat berbahaya.
Di samping itu, Trash Hero juga ingin mengedukasi masyarakat untuk mulai sadar dengan lingkungan, khususnya mengurangi penggunaan limbah plastik dengan memulai dari membawa botol sebagai pengganti botol air kemasan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat. Sejak berdiri Oktober 2018, kita sudah melakukan clean up dua belas kali,” kata aktivis lingkungan tersebut.
Setiap minggunya, lanjutnya, kami melakukan pembersihan yang disebut We Clean, edukasi ke masyarakat maupun sekolah-sekolah dengan mengajarkan cara mengurangi penggunaan sampah (We Educate).
“Dari dua hal yang kami lakukan, harapan kami ada perubahan di situ (We Change),” ujar Jeng Ima, Jumat (14/6/2019).
Sementara itu, pemerhati lingkungan lainnya bernama Henny berharap, aksi ini bisa membangun kesadaran publik terhadap pentingnya lingkungan yang bersih dan bersama mengurangi penggunaan sampah plastik.
“Saya ikut sejak Trash Hero pertama kali dibentuk. Harapan kami tentu membangun kesadaran masyarakat dan mengurangi limbah plastik,” sebut Henny.
Sejumlah mahasiswa pun ikut andil dalam kegiatan yang bersifat relawan ini, salah satunya Widya Wulandari.
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tomakaka Mamuju berpendapat, kepedulian anak muda sangat diperlukan untuk menjaga lingkungan.
“Saya baru pertama kali ikut, kegiatan ini sangat bermanfaat. Saya senang bisa berkontribusi. Harapan saya agar pemuda bisa menyadari dan ikut dalam kegiatan ini,” ucap Widya.
Aksi ini juga dilaksanakan sebagai peringatan Hari Laut Sedunia yang jatuh pada tanggal 8 Juni kemarin sebagai wujud dari kepedulian terhadap laut dan pantai yang tercakar oleh limbah sampah plastik. (Sugiarto)
Editor: Ilma Amelia