Tinjau Proyek. Kepala DLHK, Jazuli Muchtar dan Kepala Dinas Satpol PP, Inindria meninjau lokasi proyek, Selasa 10 Oktober 2017.
Majene, mandarnews.com – Pemerintah Daerah (Pemda) Majene akan menghentikan sementara proyek yang menelan anggaran sekitar Rp 12 miliar di Copala, Kelurahan Banggae, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Proyek itu adalah pembangunan talud sungai yang dibangun menggunakan APBN tersebut. Kasi Pengawasan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Majene, Arifin Ladin mengatakan, penghentian itu akan dilakukan karena pelaksana proyek itu tidak bayar pajak galian C.
“(Mereka) berjanji (akan bayar pajak galian C) tapi tidak tepati komitmen, terpaksa kita tutup sementara,” kata Arifin Ladin, Selasa 10 Oktober 2017.
Sebelumnya, Arifin Ladin bersama Kepala Dinas Satpol PP, Inindria dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Majene, Jazuli Muchtar mengunjungi lokasi proyek yang dikerjakan PT Banua Surya itu.
Menurut Arifin, berdasarkan perintah Bupati Majene, Fahmi Massiara, pihaknya telah dua kali menyurati pelaksana proyek tersebut. Pertama, kata Arifin, pelaksana harian beralasan pimpinannya sedang berada di Makassar sehingga pajak galian C belum dibayarkan.
Selanjutnya, Bapenda kembali melayankan surat kedua tapi lagi-lagi tidak diindahkan. Siang tadi, pihak pelaksana proyek berjanji akan membayar pajak galian C itu pukul 16.00 wita.
Tapi hingga kini belum juga dibayarkan. Oleh karena itu, Bapenda yang bekerja sama dengan Dinas Satpol PP akan menghentikan sementara proyek tersebut dengan memasang baliho penghentian.
DLHK Tegur PT Banua Surya
Menurut Kepala DLHK Majene, Jazuli Muchtar, salah satu penyumbang sampah hingga jembatan di dekat Pusat Pertokoan Majene adalah sampah dari pembangunan talud sungai. Sampah itu adalah bambu yang ditebang untuk perluasan pembangunan proyek yang dibuang ke sungai.
Saat berkunjung ke lokasi proyek, Jazuli kembali menemukan tumpukan bambu hasil penebangan. Ia mengingatkan pelaksana proyek, PT Banua Surya agar tidak lagi buang bambu itu ke sungai.
“Tebangan bambu luar biasa banyaknya, jangan lagi dibuang ke sungai,” kata Jazuli ke pelaksana harian proyek. (Irwan Fals)