MAMASA, mandarnews.com – Menjelang Pemilu 17 April 2019, PPGTM (Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Mamasa) menghimbau kader warga menggunakan hati nurani.
“Sebagai kader gereja tentu perlu berdoa untuk meminta hikmat agar diberikan petunjuk agar hati nurani berfungsi sebab bahaya jika tidak berfungsi lagi maka tentu uang yang akan berbicara dalam berbagai hal khususnya pada pesta demokrasi mendatang,” kata Fiktor Parantang, sekretaris PP-GTM Sinode, Rabu (13/2).
Fiktor menyatakan, menggunakan hati nurani dalam pesta demokrasi tentu akan lebih bijak untuk menentukan pemimpin yang dianggap layak. Harusnya, kata dia, dalam Pemilu jangan golput sebab sebagai warga negara baik tentu harus menggunakan hak pilih sebab melalui partisipasi akan menentukan nasib bangsa kedepan.
“Pilihan boleh beda tapi kita tetap satu jangan karena politik menjadi sumber perpecahan dalam gereja,” ujarnya.
Terkait banyaknya hoax, Fiktor mengatakan, sebagai kader gereja harus menganalisis sejumlah informasi yang berkembang jangan justru menyebar hoax.
Dari 66 Kalsis dan 570 jemaat baik di Provinsi Sulbar, Sulsel, Sulteng dan DKI Jakarta, kata Fiktor, diharapkan memiliki kontribusi yang positif terhadap jalannya demokrasi di Indonesia.
Salah satu mahasiswa STT ( Sekolah Tinggi Teologi) Kabupaten Mamasa, Ambalangi, saat ditemui hari yang sama, menjelaskan, khusus pemilih di kalangan muda mestinya lebih cerdas dari masyarakat umum dan menghindari isu-isu yang mengatasnamakan agama sehingga pesta demokrasi berjalan baik dan kerukunan tetap terjaga.
Menurut Ambalangi, setiap politisi yang andil dalam Pemilu baiknya memperlihatkan cara-cara yang elegan dalam mengikuti kompetisi guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ia berharap, pemuda dan mahasiswa menjadi penetrasi di masyarakat jangan justru memperkeruh keadaan.(Hapri Nelpan)