Salah satu dampak langsung yang ditimbulkan akibat gempa bumi di Majene beberapa waktu lalu. Foto: Harmegi Amin.
Majene, mandarnews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene telah mengumumkan bahwa masa tanggap darurat bencana gempa bumi di Majene akan berakhir 4 Februari 2021.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene Sirajuddin, setelah masa tanggap darurat, Pemkab Majene akan memasuki masa transisi menuju masa pemulihan.
Saat memasuki masa pemulihan nanti, ujar Sirajuddin, ada beberapa langkah yang akan dilakukan.
“Sementara kita koordinasikan dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), diantaranya adalah kita akan melanjutkan proses pendataan dan memverifikasi jenis kerusakan sesuai data awal yang kita punya,” kata Sirajuddin, Selasa (2/2).
Selain itu, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan BNPB terkait program dana tunggu hunian.
“Ada program dari BNPB dana tunggu hunian, ini akan diberikan kepada warga yang mempunyai kerusakan rumah yang tergolong rusak berat. Mereka akan diberikan dana tunggu hunian selama mereka belum punya rumah. Kemungkinan per KK akan mendapatkan Rp 500.000 per bulan selama enam bulan, tapi hal itu masih terus kita koordinasikan,” ungkap Sirajuddin.
Selain itu, juga akan ada kegiatan kerja bakti massal, bagaimana memulihkan kondisi warga dengan menghilangkan bekas-bekas akibat gempa.
“Dengan kerja bakti massal kita bisa bersihkan semua dan diharapkan secara psikologi ikut dapat membantu masyarakat tapi jadwalnya kami masih menunggu data-data semua. Ketika data semua sudah tuntas, maka baru kami bisa pastikan ke BNPB bahwa program – program ini bisa dilaksanakan,” sebut Sirajuddin.
Sementara, Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1401 Majene, Letkol Infanteri (Letkol Inf) Yudi Rombe yang saat ini juga sebagai Komandan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Bencana Alam Gempa Bumi Majene menambahkan, sebelum memasuki masa pemulihan nanti, pihaknya juga akan bekerja keras agar semua titik longsor dan akses jalan yang masih terputus dapat segera terselesaikan agar proses pendistribusian, pendataan, serta lainnya dapat berjalan lancar.
“Itu harapan kami, mudah-mudahan semua dapat terselesaikan sebelum masuk masa transisi menuju tahap pemulihan. Semoga program juga bisa terlaksana dengan cepat sesuai dengan harapan masyarakat,” tutup Letkol Inf Yudi. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia