Rapat koordinas Pemda dalam hal ini Satgas Covid-19 Majene, pihak Legislatif Komisi 3 DPRD Majene beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) lainnya, Selasa (13/1) malam di Ruang Pola Kantor Bupati.
Majene, mandarnews.com – Saat ini angka pasien terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat terus mengalami kenaikan. Dengan begitu, Pemerintah Daerah (Pemda) Majene merencanakan akan melakukan pengadaan alat PCR (polymerase chain reaction) agar hasil swab dapat cepat diketahui.
Hal itu sesuai dengan hasil rapat koordinasi yang dilakukan antara Pemda dalam hal ini Satgas Covid-19 Majene, pihak Legislatif Komisi 3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Majene beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) lainnya, Selasa (13/1) malam di Ruang Pola Kantor Bupati.
Menurut Lukman, pelaksana tugas (Plt) Bupati Majene, saat ini angka pasien terkonfirmasi positif covid-19 di Majene terus mengalami penambahan. Sehingga sejak beberapa hari sebelumnya terus dilakukan pertemuan yang membahas tentang langkah ke depannya dalam hal pencegahan penularan covid-19 di Majene.
Dan dari pertemuan yang dilakukan ujar Lukman, salah satu hal paling penting yang dibicarakan menjadi rencana ke depan adalah pengadaan PCR di Majene.
“Menjadi keterbatasan kami, ketika tes swab dilakukan dan hasil swab itu cukup lama diketahui. Sementara penanganan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene dan Puskesmas harus secepatnya dilakukan, maka solusinya adalah pengadaan PCR,” jelas Lukman kepada awak media usai Rakor.
Lebih jauh Plt Bupati itu menjelaskan, jika pengadaan alat PCR direncanakan dalam bentuk penyewaan. Dan hari ini direncakan akan melakukan komunikasi ke pihak ketiga, penyedia PCR tersebut.
“Kalau masalah kesiapan anggaran itu kami belum tau, yang jelasnya kita akan melakukan koordinasi terlebih dulu, nanti setelah koordinasi kita ketahui,” tambahnya.
Selain itu, salah satu yang menjadi poin penting juga dalam rapat kata Lukman, adalah penerapan protokol kesehatan pencegahan covid-19 yang wajib dilakukan masyarakat. “Kalau untuk sanksi belum bisa kami sampaikan, karena akan dicari payung hukumnya dulu, yang jelasnya kami harapkan masyarakat semakin sadar untuk proses, utamanya memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan serta dengan adanya PCR nanti masalah terkait hasil swab dapat sedikit teratasi,” tutup Lukman.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Majene Adi Ahsan mengatakan, hal terkait solusi agar hasil swab dapat cepat diketahui adalah hal yang tepat.
Menurutnya, dengan begitu konflik – konflik yang timbul terkait itu dapat diminimalisir. “Proses penyaringan (screaning) di RSUD Majene juga sangat perlu diperketat, jika perlu setiap orang yang masuk di RSUD wajib membawa hasil rapid tes antigen,” tambahnya.
Ia juga mengusul agar Pemda Majene membuat Tim yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan kemanan agar senantiasa melakukan operasi di tempat – tempat keramaian.
Hal demikian juga ditambahkan oleh Ketua DPRD Majene, Salmawati Djammado. Salmawati mengungkapkan, jika selain perketat pengawasan dari dalam, perlunya pembatasan warga yang masuk di Majene juga sangat perlu dilakukan.
Karena menurutnya, bagaimanapun tidak ada jaminan jika masyarakat yang dari luar masuk ke Majene steril.
Kapten Infanteri Ardam Nyampa mewakili Komandan Kodim (Dandim) 1401 Majene, agar proses pengawasan penegakan prokes di tempat – tempat keramaian dan tempat ibadah diperketat lagi. Serta melakukan sosialisasi secara massif.
Wakapolres Majene, Kompol Jupri ikut memberi saran agar Pemda melakukan penyusunan standar operasional prosedur (SOP) penanggulangan covid-19 6 bulan ke depan. Ia juga memberi sumbang saran agar Satgas melakukan evaluasi latar belakang pasien terkonfirmasi positif dan melaksanakan doa seragam agar bencana cepat berlalu.
Reporter : Putra