(Kampung Warna – warni yang ada di Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur/ Sumber Foto : indonesia-tourism.com)
Majene, mandarnews.com – Pemerintah Kabupaten Majene telah melakukan Ekspose Dokumen RP2KPKP di Jakarta agar penanganan kawasan kumuh bisa secepatnya teratasi. Khusus untuk wilayah Kelurahan Pangaliali, direncanakan nantinya akan dilahirkan banyak program kegiatan terkait penataan kawasan kumuh dengan konsep Kawasan Wisata Tematik.
Menurut Kepala Bidang Fisik dan Prasarana (Fisipra) Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Kabupaten Majene Albar Mustar. Bupati Majene Fahmi Massiara telah melakukan Ekspose dokumen RP2KPKP beberapa pekan lalu di Jakarta.
Kata dia, berdasarkan hasil Ekspose tersebut kawasan Pangaliali yang telah menjadi pusat perikanan selama puluhan tahun itu akan di tata sedemikian rupa sehingga terlihat bersih dan rapih.
Ia menjelaskan, bahwa Pangaliali yang telah ditetapkan sebagai kawasan prioritas untuk penanganan kawasan kumuh ini, rencananya akan dijadikan kawasan wisata berkonsep Tematik.
Menurut dia, Konsep Tematik dipilih karena tidak akan banyak merubah struktur kawasan Pangaliali.
Jadi kita akan membuat konsep model tematik, seperti halnya yang diterapkan di kota Malang dan beberapa kota lainnya di Indonesia,” katanya.
Sehingga kata dia, Rencana tersebut diharapkan bisa mendopleng kawasan Pangaliali menjadi kawasan wisata dan mengangkat taraf hidup warga sekitar Pangaliali.
Ia menambahkan, dokumen induk rencana tersebut telah masuk dalam RPJMD kabupaten Majene, sehingga sekiranya beberapa OPD terkait bisa komitmen demi suksesnya apa yang digagas itu.
Terkait akan hal itu, Kepala Kelurahan Pangaliali, Hifni Zakariya mengaku belum mendapat pemberitahuan rencana tersebut. Namun ia memastikan niat Pemkab itu kemungkinan besar akan diterima warganya.
“Kita belum dapat himbauan akan rencana itu tetapi kalau rencana yang lain seperti program Kotaku, dan Water Front City sudah disambut baik warga kami,”jelasnya.
Kelurahan Pangaliali yang terdiri dari Lingkungan Pangali -Ali, Cilallang, Tanangan, Tanangan Barat, Pa’leo, Pa’leo Tobanda, Timbo – Timbo, Salabose, Panggalo dan Rusung ini memiliki 2385 Kepala keluarga (KK) serta 9626 jiwa.
Dikutip dari berbagai sumber, Selain kota Malang, Konsep wisata tematik saat ini sudah banyak diterapkan di beberapa kota di Indonesia. Sejumlah kota lain yang menerapkan konsep tersebut diantaranya Semarang, Balikpapan, dan Lubuklinggau juga memiliki konsep kampung tematik yang serupa.
Kesuksesan Kampung Warna-Warni di Kelurahan Jodipan Malang, merubah bantaran sungai yang dulunya kumuh menjadi destinasi wisata tahun lalu, banyak menginspirasi kampung-kampung lain di penjuru nusantara untuk berbenah, tak terkecuali wilayah kelurahan Klojen, Kota Malang.
Namun berbeda dengan Kampung Warna-Warni, rencanaĀ make overĀ kampung di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, Kelurahan Klojen, itu tidak menggunakan banyak warna. Melainkan, satu warna saja, yakni putih atau disebut dengan konsep White Campoong.
Untuk kota Semarang, Pemerintah Kota gencar mencanangkan kampung tematik di wilayahnya. Sebanyak 23 Kampung tematik yang tersebar di 26 kecamatan di buat guna mendorong terwujudnya kampung-kampung yang kreatif dan tertata dalam mengatasi berbagai persoalan, seperti penataan kota maupun lahan pekerjaan. (ashari)