Penandatanganan MoU antara Pemprov Sulbar dan Kaikoukai Healthcare Corporation
Mamuju, mandarnews.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) dan Kaikoukai Healthcare Corporation menjalin kerjasama dalam pengembangan Rumah Sakit (RS) dan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya pada tenaga medis, paramedis, dan nursing care (care giver) atau perawat.
Kerjasama dengan perusahaan asal Jepang tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) yang dilakukan oleh Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar (ABM), bersama Chief Operating Officer Healthcare Corporation, Makoto Kawahara di Auditorium Lantai 4 Kantor Gubernur Sulbar, Kamis (10/10/2019).
Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar mengatakan, kerjasama tersebut bertujuan untuk mewujudkan pelayanan RS yang lebih optimal dan profesional, serta SDM dengan kualitas keterampilan berstandar internasional.
“Kerjasama ini sebagai bukti keseriusan Pemprov Sulbar untuk mewujudkan tenaga kerja yang terampil. Jadi, selamat bagi anak-anakku para tenaga medis yang ingin meningkatkan kualitasnya di Jepang,” ucap ABM.
Ia menjelaskan, sebelum diberangkatkan ke Jepang, terlebih dahulu akan diberikan sejumlah pelatihan, seperti bahasa Jepang dan Inggris, kemampuan menggunakan Informasi Teknologi (IT), serta ilmu managerial.
“Dalam waktu dekat kita akan membuka kelas bahasa Inggris, Jepang, dan IT, termasuk ilmu managerial, seperti bagaimana cara bekerja secara tim. Semuanya ini harus dikuasai sebelum diberangkatkan,” sebut ABM.
Untuk itu, lanjutnya, tenaga medis dan masyarakat yang menempuh pendidikan di bidang kesehatan, baik negeri maupun swasta, diharapkan sejak dini mempersiapkan diri untuk memanfaatkan peluang tersebut.
“Berbahagialah bagi anak-anakku yang sekolah di bidang kesehatan, baik negeri maupun swasta. Siapkan diri sejak dini untuk dilatih dan dibawa ke Jepang untuk bekerja,” ujar ABM.
Untuk dapat mencapai hasil yang diinginkan dalam kerjasama itu, ABM mengimbau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memerhatikan sejumlah hal, yakni melakukan perencanaan yang baik, terutama berkaitan kebutuhan tenaga perawat yang perlu ditingkatkan.
“Selain itu, menindaklanjuti kerjasama dengan tuntas dan terarah. Jalankan kerjasama dengan orientasi hasil, disiplin, dan pastikan berdampak bagi kemajuan RS dan dunia kesehatan di Sulbar, dan menjaga hubungan dengan pihak Kaikoukai dengan sebaik-baiknya dan juga keberlanjutan kerjasama itu,” kata ABM.