“Dari dua tahun yang lalu kita sudah meluaskan agenda penanaman ini menjadi suatu gerakan nasional dalam rangka pemeliharaan daerah aliran sungai,” ucap Fakhruddin.
Sedangkan Kepala Badan Pengelolan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Lariang Mamasa, Abdul Halim Majid menuturkan, kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan tahun 2019 tersebar di beberapa daerah di Provinsi Sulbar.
Halim menjelaskan, jenis kegiatannya adalah rehabilitasi dalam kawasan, hutan kota, penanaman mangrove, penanaman Kebun Bibit Rakyat (KBR), bantuan bibit produktif, bantuan bibit tanaman kayu-kayuan, dan Multy Purpose Tree Species (MPTS).
“Untuk kawasan tahun 2019, Provinsi Sulbar telah melaksanakan rehabilitasi seluas 2.000 hektar yang tersebar di Kabupaten Mamuju, Kabupaten Mamasa, Kabupaten Majene, dan Kabupaten Polewali Mandar,” papar Halim.
Bantuan bibit produktif tahun 2019, tambahnya, sebanyak 116.375 batang yang terdiri dari mangga 16.000 batang, durian 54.500 batang, manggis 14.500 batang, rambutan 16.200 batang, dan pala 15.176 batang.
“Bantuan bibit persemaian permanen tahun 2019 sebanyak 700.000 batang yang terdiri dari rambutan 15.000 batang, sengon laut 120.000 batang, ketapang kencana 20.000 batang, kemiri 10.000 batang, jati putih 25.000 batang, mahoni 320.296 batang, jabon merah 115.000 batang, dan cempaka/uru 74.704 batang,” tutup Halim. (Kominfo Sulbar)
Reporter: Sugiarto
Editor: Ilma Amelia