Sambungan Vidio Konferensi Pers, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Muh. Idris. Foto: Sugiarto
Mamuju, mandarnews.com – Melalui sambungan video konferensi, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, menyiapkan skenario penanggulangan virus corona (Covid-19) jika seandainya keadaan darurat terjadi.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Muh. Idris menyebut skenario pertama adalah pembatasan orang masuk di Sulawesi Barat, melalui pintu masuk, dengan memperkuat penjagaan.
Sekprov Sulbar juga akan menambah tenaga medis dengan merekrut tenaga outsourcing dan melakukan penambahan dokter ahli paru dari kabupaten, jika nantinya situasi terburuk terjadi.
“Kita akan melakukan penambahan jumlah tenaga medis dengan opsi outsourcing, dan memanggil dokter ahli paru dari Kabupaten, untuk saat ini baru Kabupaten Mamuju yang sudah kita kerja sama,” tutur Idris.
Terkait persoalan anggaran, Sekprov Sulbar menyebut jika alokasi pananggulan Covid-19, sebesar Rp. 2.3 Milliar telah disiapkan. Sementara itu sebelum nya pihak DPRD Provinsi Sulbar juga telah mengalokasikan belanja kesekretariatan Sebesar Rp. 2 Milliar untuk Penanggulangan Virus Corona.
“Kita dapat banyak bantuan dari sejumlah instansi termasuk kesigapan DPRD Sulbar yang telah menyumbang, sehingga total anggaran nantinya terkumpul sekitar, Rp. 4,9 Milliar,” kata Sekprov.
Menangapi terkait bandara yang dituntut agar ditutup oleh sejumlah masyarakat, Idris mengatakan jika bandara adalah akses yang paling cepat untuk metode transportasi jika seandainya keadaan darurat terjadi, sehingga melalui kebijakan bersama se-Indonesia, akses udara itu pun tak bisa di tutup.
“Jadi seluruh kepada daerah di Indonesia telah menyepakati bahwa akses bandara adalah mode transportasi yang paling cepat jika darurat terjadi sehingga volumenya hanya dikurangi,” kata Idris.
Sedangkan kesiapan RS Regional Sulbar, dinyatakan akan diperkuat APD yang saat ini dimiliki dengan stok terbatas.
“Saat ini tim termasuk ibu Wagub di Jakarta terus berupaya mempercepat untuk perlengkapan, kendalanya adalah memang saat ini menjadi kebutuhan semua daerah terdampak,” sambungnya.
Sementara itu RS Regional Sulbar Sebagai rujukan telah menyiapkan 16 kamar dengan 48 tempat tidur, 40 perawat dan 12 Dokter.
“Ada 16 kamar kita siapkan, dimana 8 kamar 2 tempat tidur, 8 kamar 4 tempat tidur, jika kondisi pasien banyak. Perawat 40, dokter 12 untuk masing-masing spesialis termasuk dokter umum dan dokter paru, kita telah menyiapkan krisis center, dan kita ajukan ke DPRD sebesar Rp. 39 Milliar, sehingga tidak hanya Corona tapi juga yang sakit inveksi bisa kita tangani,” kata Direktur RS Regional Sulbar, dr. Indahwati.
Reporter : Sugiarto