Saat Aliansi Peduli Palestina melakukan aksi damai di Tugu Perjuangan, Pusat Pertokoan Majene, Jumat (14/4/2023).
Majene, mandarnews.com – Puluhan pemuda-pemudi dari kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Majene, KAMMI, Ahlul Bait Indonesia Sulawesi Barat serta masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Peduli Palestina melakukan aksi damai kepedulian terhadap Palestina.
Aksi damai ini dilakukan di Tugu Perjuangan Pusat Pertokoan Majene, Jumat (14/4/23).
Jenderal Lapangan Syamsuddin menyebutkan aksi damai ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan mendukung kemerdekaan Negara Palestina. Dimana akhir ini, Palestina kembali mengalami penindasan dari Israel.
“Jadi aksi ini merupakan aksi kepedulian dan kemanusiaan terhadap Palestina. Ini dilakukan untuk memperjuangkan saudara-saudara kita di Palestina yang sampai saat ini mengalami penindasan,” jelas Syamsuddin, atau akrab disapa Syam.
Ia pun berharap, Palestina secepatnya merdeka dan bisa hidup aman tanpa penindasan dari Israel.
Seperti diketahui aksi solidaritas untuk Palestina yang sejak tahun 1980-an digalakkan dari berbagai penjuru dunia. Bahkan di negara-negara minoritas Muslim yang dilakukan setiap Jumat terakhir bulan Ramadhan yang dikenal sebagai Hari Al-Quds atau Yaumul Quds.
Hari Al-Quds adalah sebuah gerakkan yang massif dan kongkrit dilakukan setiap tahun yang berorientasi untuk kemerdekaan Palestina yang sampai hari ini mengalami penjajahan dari rezim zionis Israel.
Gerakan ini tentunya memiliki landasan yang kuat, selain dari ikut menyuarakan perlawanan kepada rezim zionis Israel dalam momentum Al-Quds. Juga sebagai ketegasan sikap dan komitmennya dalam menegakkan konstitusi sebagai rakyat Indonesia mengingat dalam pembukaan Undang-Undang 1945 pada alinea pertama menegaskan bahwa : sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri keadilan.
Atas dasar itulah gerakan ini berdiri di atas konstitusi negara Republik Indonesia yang menuntut tiga poin inti yaitu ;
- Tolak Normalisasi Israel,
- Tegakkan Konstitusi,
- Menolak tegas segala bentuk penindasan.
(Mutawakkir Saputra)