Penyerahan penghargaan cendera mata dari Komunitas Pusaka Bumi Lasinrang.
Majene, mandarnews – Dalam Rangka menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia komunitas Pusaka Bumi Lasinrang (PBL) mengundang tiga Komunitas Pusaka di kabupaten Majene ikut serta mewakili Sulawesi Barat. PBL menggelar pameran sekaligus “massossor” benda pusaka 10 – 12 Agustus 2018, di Gedung PKK Kabupaten Pinrang.
Tiga Komunitas Pusaka Mandar yang mendapat undangan yakni Salogang, Sapukal, dan Inditia. Ketiga komunitas pusaka wakil Sulbar tersebut mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Komunitas PBL seperti yang diungkapkan Dzulkifly yang mewakili Pusaka Mandar Salogang. Dzulkifly mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan panitia pelaksana PBL mulai dari segi perawatan bilah pusakanya dan dijamin keamanannya serta keutuhannya selama lima hari di kabupaten pinrang.
Kami cukup berterimakasih bagi kami perhatian panitia itu sudah sangat cukup, kami pun senang bisa membawa pulang sedikit pelajaran dari Pameran PBL, apalagi bisa bersilaturahmi sesama Pecinta Pusaka yang tidak banyak orang ketahui,” tutur Dzulkifly sepulang dari Pinrang, Senin (13/8/2018).
Selain mendapatkan pengetahuan terkait pusaka dan merawat pusaka, tiga perwakilan pusaka Mandar yakni Dzulkifly, Hady dan Ayatullah merasa beruntung karena dapat mengenal Pemerhati Pusaka yang dituakan di Sulawesi Selatan, Andi Kumala Idjo.
Andi Kumala Idjo yang digadang-gadang menjadi Raja Gowa sekaligus ini hadir dalam kegiatan yang digelar PBL. Menurut Dzulkifli, Andi Kumala Idjo mengaku kagum dengan Pusaka yang ditampilkan komunitas Pusaka Mandar Salogang karena masih terjaga keasliannya apalagi pusaka yang ditampilkan bukan pusaka yang baru dibuat.
Andi Kumala Idjo menyampaikan, pusaka-pusak yang dipamerkan di kegiatan PBL adalah yang akan menjadi warisan budaya kita nantinya. Alasannya, sudah banyak pusaka asli daerah yang keluar daerah bahkan keluar negeri khususnya yang ada di Sulawesi, dan sulit mendapatkannya kembali.
“Maka dari itu mari kita bersama menjaga warisan budaya yang kita miliki menjadi ikon pusaka asli daerah kita,” pesan Andi Kumala Idjo seperti dituturkan Dzulkifli.
Andi Kumala Idjo juga berpesan agar mereka para kolektor pusaka yang di luar daerah ingin mengoleksi pusaka yang kita miliki sebaiknya mereka dibuatkan duplikat untuk menjaga budaya kearifan lokal yang kita miliki. (Kaizi)