Saat proses pemberangkatan upaya pencarian dan pertolongan korban KM Prince Soya oleh Basarnas Sulbar dan tim gabungan, Rabu (25/8/2021).
Majene, mandarnews.com – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Sulawesi Barat (Sulbar) bersama tim gabungan lainnya terus mengoptimalkan upaya pencarian penumpang Kapal Motor (KM) Prince Soya yang diduga loncat ke laut saat penyebrangan dari Pelabuhan Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) menuju pelabuhan Pare – Pare, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Fathur, Kepala Operasi Basarnas Sulbar, menyatakan, korban KM Prince Soya atas nama Baso, warga Larompong, Kabupaten Luwu, Sulsel diduga meloncat ke laut saat berada di perairan Majene.
Kepala Operasi itu menjelaskan, berdasarkan berita acara resmi dari perusahaan kapal dan nahkoda pada tanggal 25 Agustus pukul 05:25 telah terjadi insiden penumpang melompat ke laut atas nama Baso yang ditandatangani saksi dan nahkoda menyatakan korban jatuh di sekitaran perairan Kabupaten Majene kurang lebih 12 notikal mil arah selatan, Pantai Barane.
“Kami melakukan upaya proses pencarian 177 derajat arah selatan sejauh 5 hingga 12 notikal mil menggunakan satu rebel boat bersama berbagai unsur gabungan,” jelas Fathur, saat ditemui di posko Basarnas Sulbar, Pantai Barane, Majene, Rabu (25/8).
Berbekal dari informasi tersebut, Basarnas Sulbar dan tim gabungan lainnya melakukan proses pencarian di sekitar perairan Majene.
Lanjut Fathur, pihaknya akan melakukan operasi pencarian selama 7 hari sesuai dengan standar operasional protokol (SOP).
Hingga saat ini dalam upaya pencarian hari kedua, belum ada tanda keberadaan korban namun pihaknya mengaku akan terus memaksimalkan upaya pencarian.
Dalam proses upaya pencarian dan pertolongan, Fathur berharap cuaca terus mendukung.
Berikut pihak yang tergabung dalam melakukan upaya pencarian dan pertolongan, unsur Basarnas Sulbar, TNI dalam hal ini Lanal Mamuju, Polairud Polres Majene, BPBD Majene, SAR Unhas, SAR UNM, SAR Malaqbi, Syahbandar dan beberapa instansi lain.
(Mutawakkir Saputra)