Suasana rapat membahas penempatan Politeknik Majene
Majene, mandarnews.com – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Majene, Tim Perintis Pendirian Politeknik Majene, dan Aliansi Peduli Politeknik menggelar rapat di Ruang Sidang DPRD Majene, Senin (27/1/ 2020).
Rapat tersebut membahas tentang penempatan politeknik nantinya di Kabupaten Majene.
Pada kesempatan tersebut, salah satu anggota Tim Perintis Pendirian Politeknik Majene, Muh. Afiat Mulwan menyebutkan, untuk tahap awal, direncanakan pendirian Politeknik Core Industri yang terdiri dari Jurusan Teknik Kimia, Teknologi Rekayasa Transportasi, Teknik Lingkungan, dan D3 Perawatan Alat Berat yang akan ditempatkan di ibu kota kabupaten.
“Yang memungkinkan, lokasinya di Lingkungan Lutang, salah satu tempat STIKES BBM dulu, dekat pos polisi,” ujar Afiat.
Sedangkan pendirian Politeknik Core Sumber Daya Alam (SDA) bisa berbasis pertanian, perkebunan, dan kelautan, yang direncanakan akan dikembangkan di luar ibu kota kabupaten.
“Pemda tidak hanya akan menempatkan satu di ibu kota tetapi juga di luar, seperti Kecamatan Sendana dan lainnya. Ini sudah terbangun komunikasi dengan pihak pemerintah provinsi,” kata Afiat.
Ia menjelaskan, Sekretaris Provinsi (Sekprov) kemarin menyebutkan, jika ada Core Politeknik berikutnya harus berbasis SDA.
“Pemprov sudah punya lokasi, yaitu salah satu lokasi di Palipi, Kecamatan Sendana yang tidak dimaanfaatkan lagi oleh pemerintah pusat. Kemudian, itu bisa dimanfaatkan sebagai lokasi awal pembentukan Politeknik berikutnya. Rencananya masih sangat mentah, tetapi kami telah merencanakan seperti itu,” ucap Afiat.
Menurutnya, salah satu alasan mengapa pembangunan pertama, yaitu Politeknik Core Industri mesti ditempatkan di ibu kota kabupaten adalah karena persyaratan utamanya, seperti ketersediaan lahan serta sarana dan prasarana sudah siap.
Lahan yang dibutuhkan, lanjutnya, sesuai persyaratan adalah 10 hektar. Dan di ibu kota kabupaten, tepatnya di Lingkungan Lutang sudah tersedia 7 hektar.
“Sarana dan prasarana pendukungnya, seperti ruang perkantoran, ruang kuliah, perpustakaan, itu sudah tersedia di sini. Makanya, untuk tahap awal dan menyambut respons cepat ini, rekomendasi akan ditempatkan di sini,” tutur Afiat.
Ia menerangkan, rencana pengembangan politeknik berikutnya akan dipertimbangkan di luar wilayah ibu kota kabupaten sambil menunggu Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (Perda RTRW) disesuaikan.
“Perda RTRW untuk pelayanan pendidikan awalnya hanya di wilayah ibu kota kabupaten, kita akan usulkan di seluruh wilayah Majene,” tukas Afiat.