Kondisi lokasi kebakaran setelah api dapat dipadamkan dan dipastikan sudah aman.
Majene, mandarnews.com – Kepolisian Resor (Polres) Majene terus menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran di Lingkungan Battayang Kelurahan Banggae, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, tepatnya di Jalan Syukur Rahim, Rabu (25/8) sekira pukul 16:00 Wita.
Salah satu langkah yang diambil oleh personel Polres Majene adalah dengan mengambil keterangan korban dan saksi-saksi yang ada di sekitar lokasi kejadian.
Salah satunya adalah mengambil keterangan dari Megawati, pemilik rumah toko (ruko) Mega Net yang juga merupakan pemilik pangkalan tabung gas elpiji 3 kg yang diduga menjadi sumber kemunculan api pertama di jajaran ruko yang ada.
Dari keterangan Mega terhadap polisi, saat sekira pukul 16:40 Wita ia sementara bersih-bersih di dalam rumah, tiba-tiba mendengar suara letusan.
“Setelah mendengar suara ledakan, saya langsung memeriksa instalasi listrik yang ada di dapur, namun ternyata aman,” ujar Mega.
Usai memastikan di dapur aman, Mega kemudian menuju tengah rumah, tetapi lampu tiba- mtiba padam.
Ia pun lanjut memeriksa di lantai dua rumahnya dan melihat cahaya api. Setelah mendekat, ia kemudian melihat kabel mengeluarkan percikan api dan berlari meminta pertolongan warga.
Dari kejadian, kesimpulan awal kebakaran diduga kuat karena terjadi korsleting arus listrik. Apalagi ruko milik Pemda tersebut dibangun sejak tahun 1980.
Sebanyak tiga unit ruko terbakar dalam peristiwa ini, namun yang paling parah adalah ruko milik Mega. Beruntung, beberapa barang berharga masih bisa diselamatkan.
Dalam kejadian ini, mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Majene cukup bergerak cepat sehingga tidak sempat membuat api merembet ke ruko lain.
Damkar Majene yang hanya satu unit kewalahan dalam proses pemadaman. Beruntung dibantu dengan water canon milik Kepolisian Resor (Polres) Majene dan satu unit Damkar Polewali Mandar.
Setelah berjibaku dengan api selama kurang lebih dua jam, baru bisa dipastikan bahwa keadaan sudah aman.
Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
(Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia