Lurah Minake, Cahyani Oktavia
Mamasa, mandarnews.com – Lantaran hanya dua petugas yang aktif bekerja pada Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Balai Benih Induk Holtikultura (BBIH) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) sesuai pengamatan yang dilakukan Lurah Minake, Cahyani Oktavia, ia pun meminta Kelompok Tani (Poktan ) dilibatkan dalam mengelola lahan BBIH.
Saat dikonfirmasi di Kantor Kelurahan Minake Kecamatan Tandukkalua, Kabupaten Mamasa, Cahyani menerangkan, sesuai pengamatan, kegiatan tersebut cukup produktif dan hal itu dirasakan dampak positifnya oleh masyarakat sekitar.
“Kegiatan di BBIH Provinsi akan lebih maksimal jika pengelolanya ditambah sebab hanya dua orang yang aktif, paling baik jika Poktan) dilibatkan dalam membantu pengelolaan agar semua lahan tergarap,” ujar Cahyani, Kamis (30/1/2020).
Sementara seorang pengelola UPTD BBIH Provinsi Sulbar yang tidak ingin disebutkan namanya menjelaskan, soal fasilitas kerja memang cukup baik karena ada traktor besar, pupuk tetap tersedia, dan bibit juga demikian.
“Untuk mengelola lahan seluas 5 hektar are, tentu butuh tenaga dan konsentrasi yang lebih banyak,” katanya.
Untuk sementara, pengelola UPTD BBIH Sulbar hanya dua orang sebab tiga orang yang Surat Keputusan-nya di BBIH Tandukkalua masih berkonsentrasi di BBIH Polewali Mandar (Polman) membantu pengembangan tanaman cabe dan bawang.
“Kendati jumlah pengelola yang aktif di BBIH Tandukkalua masih terbatas, namun tahun ini kami bertekad mengelola semua lahan yang ada,” tutupnya. (Hapri Nelpan)
Editor: Ilma Amelia