Pelantikan pengurus NU Cabang Majene sekaligus Muskercab, Kamis (18/3) di ruang pola Kantor Bupati Majene.
Majene, mandarnews.com – Ketua Tanfidziah Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Adnan Nota melantik pengurus NU Cabang Majene periode 2020-2025, Kamis (18/3) di ruang pola Kantor Bupati Majene.
Pelantikan kali ini diselaraskan dengan musyawarah kerja cabang (muskercab) yang mengusung tema “Membangun Kebersamaan dalam Meningkatkan Wawasan Aswaja di Tengah-tengah Umat” serta dirangkaikan dengan perayaan Isra’ Mi’raj.
Pelantikan dihadiri langsung oleh Bupati Majene Lukman dan disaksikan oleh perwakilan Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 1401 Majene, perwakilan Kepala Kepolisian Resor Majene (Kapolres) Majene, perwakilan Kejaksaan Negeri Majene, serta turut hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulbar, Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Majene, Pengurus NU Sulbar, Muslimah NU, Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Barisan Ansor Serbaguna (Banser), dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) se-Kabupaten Majene.
Bupati Majene Lukman dalam kesempatan itu menyampaikan, NU tidak dapat dipisahkan dengan pemerintah.
“Saya minta agar NU tetap mendukung pemerintah berjalan dalam koridor kegiatan umat. Menjadi contoh serta panutan dan tetap menjaga marwah NU di masyarakat,” ujar Lukman.
Lukman berpesan agar tidak ada anggota NU yang tidak mau divaksin Covid-19.
“Saatnya NU kembali harus membuktikan menjadi terdepan dalam menyukseskan program vaksin. Jangan sampai ada anggota NU yang tidak mau divaksin, NU harus jadi pioneer menyukseskan program vaksinasi pemerintah,” jelas Lukman.
Hal senada juga disampaikan oleh Adnan Nota yang mengatakan jika organisasi NU tidak pernah pisah dengan pemerintah dan negara dengan menguatkan syariat Islam di seluruh aspek kehidupan.
“NU juga tidak mempersoalkan labelisasi karena NU lebih mementingkan substansi. NU berkewajiban menghadirkan syariat, bukan dalam bernegara tapi dalam bermasyarakat. Mengaku Islam tapi kelakuannya tidak Islam, sangat menyeramkan kehidupan dengan bernegaranya,” ucap Adnan.
Ia pun berharap kepada kader dan pengurus NU di Majene untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat dalam kegiatan kenegaraan.
Sementara Ketua Panitia Kegiatan Hasri Hanafi menyampaikan bahwa pelantikan tersebut untuk memperkokoh eksistensi NU di Majene, baik secara de jure dan de facto serta sebagai wadah yang mempererat tali silaturahmi bagi nahdiyin dan pemerintah daerah, mempersatukan ide pokok pikiran terbaik untuk pembangunan di Majene.
Ia juga berujar jika NU merupakan organisasi Islam yang terbesar di Indonesia yang hingga saat ini berusia 95 tahun 2 bulan 18 hari.
“Organisasi tersebut bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi. Eksistensinya selama ini sangat strategis dan menjadi salah satu organisasi yang berjuang saat berdirinya bangsa Indonesia,” tutup Hasri.
(Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia