· Unsulbar gelar Workshop Enterpreneurship
Dunia perbankan menyatakan siap mendukung para sarjana atau lulusan perguruan tinggi untuk menjadi wirausaha, dengan cara memberi pendampingan dan bantuan permodalan.
Kesiapan dunia perbankan itu menjadi harapan bagi sarjana yang baru lulus mengingatkan peluang untuk menjadi pegawai negeri sipil makin terbatas.
Kesiapan perbankan membantu lahirnya usahawan muda disampaikan dalam workshop Entrepeneurship bagi lulusan Universitas yang digelar Universitas Sulawesi Barat ( Unsulbar ) di Majene, Rabu (24/12).
“ Perbankan dalam hal ini kami dari BRI siap memberi pendampingan termasuk menyiapkan waktu dan tempat untuk konsultasi usaha khususnya bagi pemuda yang ingin berwirausaha,” kata pimpinan cabang BRI Majene, Fahmy Mahendras yang menjadi salah seorang pemateri dalam workshop Unsulbar tersebut.
Lebih lanjut, Fahmy menjelaskan untuk para pengusaha pemula, pihak perbankan sudah punya sejumlah program pinjaman yang dapat membantu para usahawan muda untuk tumbuh dan berkembang.
Dalam pemaparannya, Fahmy sempat mengutip sebuah hadist Nabi yang menyatakan bahwa pintu rezeki terbesar itu berada di perdagangan.
“ Sembilan dari 10 pintu rezeki itu ada di perniagaan atau di bidang usaha, jadi jangan ragu untuk berusaha, banyak tokoh sukses itu berangkat dari dunia usaha, misalnya Chaerul Tanjung yang sejak mahasiswa sudah memulai berusaha,” kata Fahmy.
Selain dari pihak BRI, tampil menjadi pemateri dalam kegiatan itu antara lain : ketua KADIN Sulbar Taslim Tammauni, dosen Agribisnis Unhas Idris Mappiase, pengusaha muda Yusuf Saleh. Menjadi moderator workshop yakni dosen Unsulbar, Farhanuddin.
Ketua KADIN Sulbar, Taslim Tammauni menyatakan para sarjana apalagi yang baru lulus dari perguruan tinggi tidak boleh hanya bercita – cita menjadi pegawai.
Dalam workshop itu terungkap bahwa untuk untuk menjadi PNS, kesempatan makin terbatas karena setiap tahunnya formasi yang terbuka sangat sedikit dibanding banyaknya lulusan perguruan tinggi, kesempatan menjadi PNS itu diperkirakan makin berat apalagi setelah pemerintah berencana akan menerapkan “moratorioum” penerimaan PNS.
“ Untuk menjadi sukses tidak harus menjadi PNS, masih banyak tempat dan wadah untuk berkiprah, di Sulawesi Barat ini tanahnya subur sehingga peluang usaha juga masih terbuka lebar, KADIN siap membantu sarjana yang baru lulus untuk memulai usaha,” ungkap Taslim.
Salah seorang panitia workshop, Muhammad Munawir yang juga dosen Pendidikan Bahasa Inggris Unsulbar menjelaskan workshop kali ini pesertanya berasal dari para sarjana yang baru saja lulus diwisuda di Unsulbar.
“ Panitia menghadirkan perbankan, pengusaha dan dinas tenaga kerja agar para sarjana yang baru lulus mendapat pencerahan, wawasan baru tentang peluang dan tantangan setelah lulus dari perguruan tinggi,” kata Munawir.
Ia menjelaskan kegiatan workshop digelar selama dua hari, pada hari pertama tampil pemateri dari Dinas Tenaga kerja dan pengantar dari pemerintah kabupaten Majene.
( afsar )