Majene,mandarnews.com – Ratusan Siswa berkebutuhan khusus dari sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) di Majene memadati gedung Assamalewuang. Mereka ikut dalam Gebyar Hari Disabilitas Internasional 2017 yang diselenggarakan Mahasiswa KKN – PPL Universitas Negeri Makassar (UNM), Minggu 3 Desember 2017.
Para siswa yang terdiri dari tunanetra, tunarungu, tunadaksa, tunagrahita, dan tunalaras ini saling menampilkan keahliannya bernyanyi, menari serta berpuisi.
Ketua pelaksana kegiatan ini Muh Maaris Mubar menjelaskan, pelaksanaan kegiatan ini sebagai upaya untuk menunjukan kepada khalayak umum bahwa orang dengan berkebutuhan khusus ini juga mampu berkreasi.
“Tujuan kegiatan ini untuk menujukan kepada publik bahwa kaum disabilitas sepatutnya tidak dipandang sebelah mata, mereka juga mampu dalam beberapa hal seperti menari, melukis dan membuat kerajinan tangan,” ucap Mahasiswa UNM Jurusan Pendidikan Luar Biasa ini.
Kata dia, selain melaksanakan beberapa penampilan seni dari siswa SLB, pihak panitia juga menggelar seminar terkait disabilitas, aksi sosial, dan pameran hasil kerajinan tangan dari siswa SLB untuk meramaikan peringatan Hari Disabiltas Internasional ini. Panitia juga menggelar Karnaval dari Stadion Prasamya Majene hinggga ke gedung Assamalewuang
Sumber dana kegiatan ini kata dia, berasal dari bantuan Jurusan Pendidikan Luar Biasa UNM dan dari sejumlah mahasiswa KKN PPL serta beberapa sumber dana lainya.
“Dengan kegiatan ini kita berharap pemerintah kabupaten Majene lebih meningkatakn perhatiannya kepada kaum disabilitas di Majene,” imbuhnya.
Sementara itu Koordinator Kabupaten KKN – PPL UNM Muhammad Wiratmawanto Lukman mengatakan, penyelenggaraan kegiatan ini karena peringatan Hari Disabilitas Internasional ini sebelumnya belum pernah dilaksankan di kabupaten Majene.
“Karena belum pernah dilaksankan di Majene, ini sangat diapresiasi para guru maupun kepala sekolah dari SLB, baik itu masyarakat yang punya keluarga menyandang cacat dan kemudian dari pemkab Majene juga sangat mengapresiasi kegiatan ini,” kata Wiratmawanto Mahasiswa jurusan Tehnik Elektro yang juga masih putra asli Majene ini saat ditemui di sela kegiatan.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu aksi nyata dan bentuk kepedulian Mahasiswa UNM terhadap kaum disabilitas. Ia berharap kegiatan serupa bisa dilaksanakan kembali pada tahun – tahun mendatang dan dilaksanakan setiap tahun.
“Semoga kedepan penyadang disabilitas di Majene mendapat banyak perhatian, seperti halnya fasilitas untuk penyandang cacat yang belum banyak tersedia di Majene, dapat segera diupayakan,” tandasnya.
Pada kegiatan ini orang tua siswa dan para guru hadir mendampingi siswa mereka, namun sejumlah undangan dari pihak legislatif tidak hadir dalam kegitan ini.(Ashari)