
Bus Jamaah saat berada di Masjid Zulhulaifah (Bir Ali)
Jemaah calon haji kloter 10 meninggalkan Makassar pukul 17.25 sore menuju Kuala Namu Medan. Bandara Kuala Namu adalah tempat transit pesawaat Garuda Indonesia yang membawa Jamah Haji Indonesia Kloter 10 (gabungan jamaah dari Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju) embarkasi Ujungpandang.
Tiba di Madinah jam 01.25 waktu setempat. Seluruh jamaah segera diangkut ke bus menuju penginapan di wilayah sekitar Masjid Nabawi, yakni hotel Rabwah Al Safwah Madinah. Seluruh Jamaah kloter 10 ditempatkan di Hotel Rabwah.
Setelah kurang lebih 8 hari melaksanakan ibadah di Madinah, jamaah kloter 10 meninggalkan Madinah, Jumat (16 Mei 2025) jam 09.00 pagi waktu setempat.

Laporan dari Medinah
Oleh :
Zukhrinab Abdul Kadir
Rombongan bergerak menuju Makkah untuk melaksanakan Umrah Haji dan seterusnya akan menunggu pelaksanaan inti ibadah haji yakni wukuf di Arafah, mabit di Mina dan Musdalifah, melontar jumrah, bertahallul, dst.
Dalam pelaksanaan ibadah Haji ini jamaah diwajibkan mengambil Miqot. ABYAR Ali di Dzulhulaifah menjadi tempat memulai ihram bagi jamaah kloter 10.
Kondisi jamaah secara umum dalam kondisi sehat, meskipun ada salah satu jamaah dikabarkan sakit dan sudah dibawa ke RS. Tapi belum terkonfirmasi nama jamaah yang dimaksud.
Seluruh jamaah haji wajib memiliki Nusuk sebagai dokumen yang menjadi syarat memasuki kota suci Makkah dan mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji. Tepat jamaah akan berangkat menuju Makkah diharapkan sudah memiliki Nusuk.
Sampai hari terakhir masih terdapat sekitar 20 jamaah belum memiliki Nusuk. Tapi jelang bis berangkat petugas haji dari pihak kerajaan Saudi mendatangi bis untuk mengalungkan Nusuk pada jamaah yang belum memiliki Nusuk.
Saat laporan ini ditulis, rombongan sedang transit di rest area. Tidak ada pembagian makanan dari panitia haji dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya. padahal makanan di hotel sangat banyak dan bisa dibawa sebagai bekal jika ada pemberitahuan tidak akan ada pembagian makanan di perjalanan menuju Mekkah.
Mujur, karena di rest area ada resto. Jadi rombongan bisa membeli pengganjal perut. Indomie dihargai Rp.50 ribu di sana. Ricebowl 40 real. Saya sendiri cuma makan kurma dan biskuit. (*)