Jakarta (24/12) – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk / Krakatau Steel Group (IDX: KRAS) sukses menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun 2025 sebagai momentum penegasan keberhasilan restrukturisasi dan transformasi bisnis Perseroan. Berbagai capaian kinerja yang disampaikan menunjukkan penguatan fundamental Perusahaan serta kesiapan Perseroan memasuki fase pertumbuhan berkelanjutan.
Dalam
menyongsong tahun 2026, Perseroan memandang dinamika pasar sebagai bagian dari
siklus yang terus dikelola secara prudent. Dengan fundamental usaha yang
terus membaik, Krakatau Steel optimistis dapat mengelola Perusahaan secara
konsolidasi dengan nilai aset mencapai USD 825,3 juta, ditopang oleh kinerja
operasional dan keuangan sepanjang tahun 2025 yang menunjukkan tren pemulihan
dan penguatan berkelanjutan. Optimisme tersebut menjadi dasar bagi Perseroan
untuk melanjutkan agenda transformasi dan peningkatan nilai perusahaan ke
depan.
Torehan Laba Bersih dan Penguatan Fundamental
Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar USD 24 juta pada Kuartal III
Tahun 2025, mencerminkan momentum positif dari efektivitas restrukturisasi
kewajiban dan peningkatan efisiensi operasional. Pencapaian ini tidak terlepas
dari keberhasilan program pelunasan dipercepat dengan keringanan (haircut)
yang memberikan ruang perbaikan signifikan terhadap struktur keuangan
Perseroan.
Dalam rangka menjaga kesinambungan kinerja keuangan, Perseroan juga
menyampaikan perlunya penyesuaian atas perubahan sejumlah asumsi signifikan
sejak penandatanganan awal pada November 2024 hingga efektifnya Master
Restructuring Agreement (MRA) 2024 pada Oktober 2025, antara lain terkait
rencana pengoperasian fasilitas secara mandiri dan bertambahnya kreditur
peserta haircut. Penyesuaian tersebut mencakup jadwal pembayaran
kewajiban pokok Tranche A dan Tranche B serta penyesuaian lainnya.
Konsistensi Efisiensi, Kinerja Operasional, dan Penjualan
Dalam hal efisiensi, Perseroan berhasil menurunkan biaya usaha sebesar 12%
hingga Triwulan III Tahun 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Upaya ini menjadi bagian dari transformasi berkelanjutan untuk menciptakan
struktur biaya yang lebih sehat dan kompetitif.
Dari sisi operasional, stabilisasi pabrik menunjukkan hasil yang positif.
Volume produksi baja konsolidasi hingga Kuartal III Tahun 2025 tercatat sebesar
740 ribu ton, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar 540
ribu ton.
Sejalan dengan peningkatan produksi, volume penjualan baja konsolidasi
Perseroan juga menunjukkan tren kenaikan sepanjang tahun 2025, yakni 226 ribu
ton pada Kuartal I, 244 ribu ton pada Kuartal II, dan meningkat menjadi 269
ribu ton pada Kuartal III. Tren ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan pasar
serta penguatan peran Krakatau Steel dalam memenuhi kebutuhan baja nasional.
Penguatan Infrastruktur Penopang Bisnis Inti
Perseroan terus memperkuat infrastruktur pendukung bisnis baja melalui
peningkatan kapasitas pelayanan dermaga kepelabuhan, pengembangan steel
integrated logistics, serta pengembangan Kawasan Industri Krakatau seluas
2.000 hektar sebagai fondasi ekosistem industri baja terintegrasi.
Sebagai bagian dari transformasi model bisnis, Krakatau Steel akan
menjalankan pengoperasian fasilitas Hot Strip Mill (HSM) dan Cold Rolling Mill
(CRM) secara mandiri melalui PT Krakatau Baja Industri sebagai pelaksana operation
and maintenance. Perseroan juga berperan sebagai pengelola rantai pasok
terintegrasi serta pelaksana penjualan produk akhir berupa Hot Rolled Coil
(HRC) dan Cold Rolled Coil (CRC) kepada konsumen.
Peran
Strategis Danantara
Keberhasilan
transformasi dan kinerja positif Krakatau Steel tidak terlepas dari dukungan
Danantara selaku Pemegang Saham Seri B. Dukungan tersebut diwujudkan melalui
pemberian Pinjaman Pemegang Saham (PPS) guna memenuhi kebutuhan modal kerja
pengoperasian fasilitas Hot Strip Mill (HSM) dan Cold Rolling Mill (CRM).
Dukungan
Danantara menjadi faktor penting dalam menjaga kelangsungan operasional,
memperkuat likuiditas, serta mendukung implementasi program efisiensi
Perseroan, sehingga Krakatau Steel dapat fokus menjalankan agenda transformasi
dan penguatan daya saing usaha secara berkelanjutan.
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Dr. Akbar Djohan,
menyampaikan bahwa capaian kinerja dan langkah transformasi Perseroan sejalan
dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, khususnya dalam
memperkuat industri strategis nasional.
“Keberhasilan restrukturisasi yang tercermin dari laba, peningkatan
produksi dan penjualan, serta penguatan struktur keuangan merupakan fondasi
penting bagi Krakatau Steel untuk berkontribusi lebih besar dalam mewujudkan
kemandirian industri baja nasional. Transformasi ini kami jalankan secara
disiplin dan berkelanjutan,” jelas Dr. Akbar Djohan yang
juga menjabat sebagai Chairman Indonesia Iron & Steel Industry Association
(IISIA) dan Chairman Asosiasi Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA).
Penguatan
Akselerasi Transformasi
Sejalan
dengan agenda transformasi yang terus dijalankan, RUPSLB juga menetapkan
susunan pengurus Perseroan terbaru. Dengan komposisi Direksi yang semakin solid
dan berpengalaman, Krakatau Steel optimistis mampu mempercepat eksekusi
strategi transformasi, meningkatkan kinerja operasional, serta memperkuat daya
saing perusahaan secara berkelanjutan.
Adapun
susunan pengurus Perseroan yang ditetapkan melalui RUPSLB adalah sebagai
berikut:
Komisaris
1.
Komisaris Utama, Hendro Martowardojo
2.
Komisaris Independen, Willgo Zainar
3.
Komisaris Independen, David Pajung
4.
Komisaris, Setia Diarta
5.
Komisaris, Adityo Haryo Bimo
Direksi
1.
Direktur Utama, Dr. Akbar Djohan
2. Direktur
Keuangan dan Manajemen Risiko, Daniel Fitzgerald Liman
3. Direktur
Komersial, Pengembangan Usaha, dan Portofolio, Hernowo
4.
Direktur SDM, Suryantoro Waluyo
5. Direktur
Infrastruktur dan Operasi, Sidik Darusulistyo
Artikel ini juga tayang di VRITIMES
