Terlihat Sukir, jurnalis (jaket cokelat) dan anggota Polres Mamasa, Aristo saling berpelukan dan meminta maaf.
Mamasa, mandarnews.com – Sebelumnya beredar sebuah video seorang oknum anggota Polres Mamasa yang belakangan diketahui bernama Aristo, berstatus bintara baru, mengajak seorang wartawan Jurnaltivi.com bernama Sukirmanto untuk berkelahi.
Kronologis kejadian bermula saat Sukirmanto bersama rekannya bernama Saldi dan Yoris, melintas di depan kantor polres Mamasa dari Sekolah di SDN 012 Barra-Barra, Sabtu 14 Oktober 2023.
Sekira pukul 11.05 Wita, Sukir dan kedua rekannya melintas di depan Markas Polres Mamasa. Saat melintas, ia melihat ada kegiatan di halaman kantor Polisi itu.
Rombongan jurnalis lalu berhenti tepat di depan rumah Jabatan Kapolres Mamasa, berencana meliput simulasi pengamanan Pemilu. Tak berselang lama, anggota Polres bernama Aristo itu keluar dari kantor Polres dengan menggunakan motor trail melaju dari arah Polres menuju Buntu Kasisi.
Sontak Sukir menegur Aristo sembari mengangkat tangan dan berkata “pelan-pelan ki bosku,” ucap Sukir kepada Aristo, seperti diakui Sukir kepada awak media.
Namun karena tak terima, Aristo kembali lalu spontan membentak Sukir. Tak mau masalah itu larut, Sukir pun meminta maaf, namun Aristo ngotot, bahkan mengajak Sukir berkelahi.
Usai kejadian itu, sejumlah organisasi pers di Sulbar pun, mulai angkat bicara. Kebanyakan meminta agar Kapolres Mamasa memberikan sanksi tegas bagi anggota polisi yang bersikap arogan.
Setelah kasus ini menjadi viral dan mendapat sorotan, pihak keluarga Aristo pun meminta maaf kepada Sukir, atas kejadian itu.
Permintaan maaf itu diterima Sukir, dengan alasan masih ada hubungan kekeluargaan diantara keduanya.
Tak hanya kelurga Aristo, bahkan Kapolres Mamasa, AKBP Agus Dwiyanto juga meminta maaf.
Dihadapan keluarga kedua pihak, Kapolres Mamasa mengatakan meminta maaf atas kejadian itu. Ia berjanji akan memberikan sanksi tegas bagi anggotanya yang melanggar kode etik.
“Saya betul-betul meminta maaf atas kejadian ini. sesuai aturan internal kepolisian, saya akan memberikan sanksi tegas kepada anggota yang melanggar. Bahkan sesaat setelah kejadian, yang bersangkutan diberi sanksi fisik,” ucap Kapolres Mamasa.
Senada hal itu, Aristo juga meminta maaf kepada Sukir. Sebagai pelindung dan pengayom masyarakat ia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya kepada siapapun.
“Saya akui bahwa saya salah, meskipun dua kali kakanda Sukir meminta maaf, tetapi karena saya emosi, jadi saya bersikap tidak pantas. Olehnya itu saya meminta maaf atas kejadian ini,” ungkap Aristo.
Menganggapi itu, Sukir mengatakan bahwa sepatunya Aristo bersyukur sebab yang diajak berkelahi bukan orang lain, tetapi masih ada hubungan keluarga.
“Saya minta supaya adinda saya ini berubah, jangan lagi diulang, apalagi kita ini mitra,” respon Sukir.
Dengan adanya permohonan maaf dari institusi kepolisian dan secara pribadi dari Aristo, maka kasus ini dianggap selesai.
(Yoris)