
Menurutnya, yang membuat event tahun ini menarik adalah karena adanya dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Majene terkait adanya jenis lomba busana dengan tema daur ulang.
“Dipilihnya tema daur ulang adalah untuk mendorong program pemerintah soal pengurangan sampah plastik,” papar Ismail.
Ia berharap, kedepan dukungan dari para Kepala SD atau MI semakin meningkat sehingga perlombaan bisa lebih baik lagi.
Ketua Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Kementerian Agama (Kemenag) Majene, Muhammad Darwis menyampaikan apresiasi pihaknya atas kegiatan ini.
“Yang dilaksanakan oleh MTsN 1 Majene, sangatlah unik. Selain menjadi penyelenggara lomba, tetapi juga mampu memanfaatkan kesempatan untuk melakukan promosi,” imbuh Darwis.
Mengenai lomba busana daur ulang sampah, Darwis menilai hal itu sesuai dengan MTsN 1 Majene, yakni sekolah ramah lingkungan dan mendukung sekolah Adiwiyata.
“Mungkin kegiatan ini diilhami karena banyaknya sampah. Sekarang ini, sampah plastik di Indonesia sangat luar biasa banyaknya dan setiap hari meningkat. Kalau ini terus-terusan terjadi pasti di daerah kita pun akan semakin banyak, kegiatan ini menjadi salah satu ajang bagaimana mengurangi sampah plastik itu,” tandas Darwis.