Majene, mandarnews.com – Masyarakat Kelurahan Totoli menyusun Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) dalam rangka persiapan penerimaan Bantuan Dana Investasi (BDI) program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) tahun anggaran 2018. Untuk menyempurnakan RPLP tersebut maka dilakukan Uji Publik dan Coaching Clinic.
Lingkungan Passarang dan Passarang Selatan masuk dalam kategori kawasan kumuh. Empat lingkungan lain se-Kelurahan Totoli tidak masuk kategori kawasan kumuh. Di antaranya, Lingkungan Mangge, Kalasa, Deteng-deteng, serta Moloku.
“Agar lebih sempurna ini RPLP, kita harus melakukan Uji Publik supaya masyarakat tahu tentang pentingnya perencanaan untuk penanganan kawasan kumuh,” kata Senior Fasilitator Ramlah Razak saat presentasi di Aula Kantor Kelurahan Totoli, Senin 21 Mei 2018.
Tujuh indikator kekumuhan yang dinilai berdasarkan data baseline dan pengamatan lapangan, yakni: 1) kondisi bangunan hunian, 2) jalan lingkungan, 3) penyediaan air minum, 4) drainase lingkungan, 5) pengelolaan sanitasi, 6) persampahan, 7) proteksi kebakaran.
Untuk penanganan kekumuhan di dua lingkungan yang dimaksud di atas nanti realisasinya akan dilakukan pengadaan motor sampah sebanyak dua unit dan kontainer sampah satu unit.
Lurah Totoli Najib Muchdar yang memberi sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut bersyukur dengan masuknya program KOTAKU di Kelurahan Totoli.
“Sekali lagi saya berharap bahwa pertemuan ini dalam rangka sebaik-baiknya demi suksesnya RPLP ini,” ucapnya.
Uji Publik sendiri bakal dilakukan di semua kelurahan dan desa se-Kecamatan Banggae oleh fasilitator program KOTAKU.(Najib Accal)