Botol bekas yang telah disulap menjadi kursi dan meja di TK Kartika
Polman, mandarnews.com – Persatuan Istri Tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana (KCK) cabang XXXVII Komando Distrik Militer (Kodim) 1402/Polmas memanfaatkan limbah plastik air mineral dengan cara ekobrik (seni pengolahan sampah plastik).
Limbah plastik air mineral di tangan Persit Kodim 1402/Polmas ini pun disulap menjadi batu bata ramah lingkungan yang dibuat menjadi bangku dan meja di Taman Kanak-Kanak (TK) Kartika Kodim 1402/Polmas.
Ketua Persit Kodim 1402/Polmas, Ny. Yeti Dedi Setia mengatakan, salah satu cara pengolahan sampah plastik yang dapat dilakukan adalah dengan cara mendaur ulang, dan sistem daur ulang yang dapat diterapkan adalah sistem ekobrik.
āSampah merupakan permasalahan dalam masyarakat yang tak kunjung terselesaikan. Produksi sampah anorganik seperti plastik semakin meningkat. Hal yang demikian akan berakibat pada terganggunya eksistensi kebersihan lingkungan di masyarakat,ā ujar Ny. Yeti Dedi Setia
Ia menyebutkan, Persit Kodim 1402/Polmas sedang berusaha untuk mengatasi permasalahan sampah plastik mulai dari langkah yang sangat kecil.
“Salah satu caranya adalah dengan mengumpulkan botol plastik air mineral kemudian diisi dengan sampah plastik hingga penuh dan cukup padat,” tukas Ny. Yeti Dedi Setia.
Ia membeberkan, ibu-ibu Persit sangat antusias dalam proses pembuatan ekobrik. Bahkan, ada yang membawa sampah plastik dari rumah untuk mengisi botol air mineral setiap usai olahraga bersama.
āSetelah dipasang berbentuk kursi dan meja di taman TK Kartika hasilnya cukup bagus, bahkan orang tua anak-anak TK yang mengantar anaknya banyak yang berfoto di taman tersebut,ā tuturnya.
Salah satu orang tua murid di TK Kartika bernama Manni sangat mengapresiasi kegiatan istri-istri tentara yang kreatif mengubah limbah plastik menjadi bahan yang bermanfaat.
[embeddoc url=”https://mandarnews.com/wp-content/uploads/2019/03/27-3-Perkiraan-Jumlah-Timbulan-Sampah-Per-Hari-di-Sulawesi-Barat-Tahun-2017.docx” download=”all” viewer=”microsoft”]
āTamannya sangat cantik karena kursi dan mejanya terbuat dari botol plastik air mineral, pagar di sekeliling tamannya dari botol plastik juga,ā ujar Manni.
Tak dapat dipungkiri bahwa permasalahan sampah merupakan salah satu persoalan yang kerap ditemui di seluruh daerah, termasuk di Polewali Mandar sebagai kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di Provinsi Sulawesi Barat.
Berdasarkan data perkiraan timbulan sampah per hari dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2017, Polewali Mandar merupakan kabupaten dengan perkiraan timbulan sampah paling banyak hingga mencapai 21.635 kg per hari.
Reporter : Ilma Amelia