
Polman, mandarnews.com – Salah satu obyek wisata di Polman menjadi saksi pertemuan perdana sebuah perkumpulan keluarga dari etnis Puawang, Ahad (11/9). Obyek wisata itu dikenal dengan nama Pantai wisata Ba’batoa. Pantai ini terletak di Lapeo Campalagian, sebuah pantai yang cukup indah.
Puawang progeny dibentuk untuk mempererat kembali persaudaraan yang dianggap sudah mulai rwnggang karena sudah tidak saling kenal.
“Kita sudah banyak yang tidak saling kenal sehingga kita perlu eratkan kembali,” kata Rahmat Hatel, salah seorang penggagas Pyawang progeny.
Pertemuan perdana ini difasilitasi oleh salah seorang pengusaha Polman, H. Syamsul. H. Syamsul mengatakan, dirinya terharu dengan pertemuan ini karena sangat sulit mencari waktu untuk bisa berkumpul di era yang sangat sibuk ini. H. Syamsul juga menyatakan haru karena ternyata ada beberapa yang sering bertemu dengannya, hanya kenal biasa, ternyata masih satu nenek.
“Untung ada pertemuan ini, sehingga kita tahu ternyata kita semua satu nenek,” kata H. Syamsul.
H. Syamsul mengusulkan agar komunitas keluarga ini melibatkan para orang tua di Puawang dan memberi pemahaman bahwa komunitas ini tidak memiliki tendensi apapun kecuali mempererat silaturrahmi.
Dalam pertemuan di pantai Ba’batoa ini disepakati akan melaksanakan arisan keluarga yang akan dilakukan setiap dua bulan sekali.
Anggota Puawang Progeny merupakan keturunan Puawang, sebuah etnis yang mendiami salah satu lingkungan di Kelurahan di Baruga Dhua Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.(rizaldy)