Menkeu, Sri Mulyani Indrawati. Sumber foto: kemenkeu.go.id
Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati memaparkan Realisasi APBN 2019 dan Outlook Perekonomian tahun 2020 pada Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Selasa (28/1/2020).
“Tahun 2019 bukanlah tahun yang mudah, namun ketahanan ekonomi yang telah dibangun sejak beberapa tahun terakhir menunjukkan hasil pada pertumbuhan Indonesia yang diperkirakan masih dapat bertahan di angka 5,1%,” ujar Menkeu.
Ia menjelaskan, ketahanan ekonomi disebabkan karena kemampuan menjaga sumber pertumbuhan domestik, meskipun juga harus sangat waspada karena investasi mengalami penurunan.
“Salah satu kebijakan yang dilakukan oleh beberapa negara dalam menghadapi pelemahan ini adalah dengan menurunkan suku bunga,” kata Menkeu.
Hal tersebut, lanjutnya, dapat dilakukan oleh negara yang masih memiliki ruang fiskal. Indonesia termasuk salah satu negara yang masih memiliki ruang fiskal yang cukup baik. Tetapi tetap ada keterbatasan, utamanya dari penerimaan pajak.
“Melihat realisasi 2019, akan bisa ditebak nanti pengaruhnya dalam penerimaan perpajakan kita. Harga minyak lebih rendah, nilai tukar lebih kuat, dan lifting minyak lebih rendah,” sebut Menkeu.