![enj-sulbar](https://i0.wp.com/mandarnews.com/wp-content/uploads/2017/09/enj-sulbar.jpg?fit=960%2C899&ssl=1)
Majene, mandarnews.com – Sebanyak 25 peserta Ekpedisi Nusantara Jaya (ENJ) 2017 Sulawesi Barat (Sulbar) akan melakukan ekpedisi. Puluhan pemuda yang sebelumnya diseleksi Kementerian Koordinator Maritim Republik Indonesia ini akan melakukan ekspedisi ke Popongan, Kepulauan Balabalakang.
Namun, rencana mereka mengalami sejumlah kendala. Salah satunya adalah kekurangan dana transpor dan kegiatan pemberdayaan di pulau. Salah satu peserta ENJ, M. Albasyar mengatakan, hal itu terjadi lantaran mereka merubah rute yang ditentukan Kemenko Maritim.
“Awalnya rute kami ke Marabatuan (Kalimantan Selatan) tapi kami maunya ke Kepulauan Balak-balakang karena kami mau berbakti kepada daerah sendiri. Apalagi pulau ini sering diisukan akan diambil Kalimantan Timur,” kata Basyar.
Akibatnya, biaya transpor yang dibutuhkan membengkak. Jika ke Marabatuan yang dibiayai Kemenko Maritim hanya sedikit karena memakai kapal perintis. Sedangkan Balakbalakang tidak termasuk rute pelayaran Kapal Perintis Sabuk Nusantara 55 tersebut.
Oleh karena itu, peserta ENJ ini harus memutar otak untuk mencari dana biaya transport yang besar dana kegiatan lain itu. Salah satunya dengan menjual buku atau membuka donasi buku untuk anak-anak pulau. Mereka bekerja sama dengan salah satu peneliti maritim Mandar, Muhamamd Ridwan Alimuddin.
“Kami menjual bukunya Kak Ridwan, Ekspedisi Garis Depan. Harganya Rp 100 ribu jadi hasilnya Rp 50 ribu untuk operasional perahu yang akan kami pakai dan Rp 50 ribu untuk kami gunakan biayai kebutuhan lain selama ikuti kegiatan ini,” jelasnya.
Sementara itu, Muhammad Ridwan Alimuddin mengatakan, cara yang dilakukan itu adalah salah satu bentuk dukungannya untuk peserta ENJ. Sekaligus menebar virus literasi ke pulau terluar Sulbar.
“Kalau Perahu Pustaka ikut Rp 100.000 itu dikeloka untuk operasional ENJ bersama Perahu Pustaka. Jika tidak ikut itu Rp 100 ribu dibagi dua, Rp 50 untuk ENJ, Rp 50 untuk Perahu Pustaka,” kata Ridwan.
Lanjut Ridwan, penyebab perahu pustaka belum bisa dipastikan ikut atau tidak lantaran ia masih berada di Makassar. Selain itu, ia juga sementara mengurus persiapan pemberangkatan perahu padewakang ke Belgia. Tapi ia akan mengusulkan ke pelaut agar melayarkan perahu pustaka untuk ENJ
“Harapan saya sih saya atau Perahu Pustaka bisa ikut sebab misi ENJ sejalan dengan kegiatan Perahu Pustaka. Insya Allah besok sore atau malam kami akan bertemu dengan teman-teman di ENJ untuk memastikan bisa tidaknya Perahu Pustaka ikut,” jelasnya.
Rencanaya, peserta ENJ ini dilepas secara resmi Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar (ABM) Rabu 20 September 2017. Mereka akan berangkat ke Balabalakang dengan menggunakan perahu, Jumat 22 September 2017 bertepatan dengan hari ulang tahun Sulbar.
“Kami sengaja ambil momen hari ulang tahun Sulbar sebagai bentuk rasa syukur terbentuknya provinsi ini. Sekaligus sebagai penandan mengapa kita pilih Balabakang sebab wilayah itu juga Sulbar,” kata alumni Universitas Negeri Makassar jurusan pendidikan seni drama tari dan musik.
Di Balabalakang, peserta yang terdiri dari mahasiswa dan pemuda ini akan menjalankan sejumlah program kerja selama 10 hari. Diantaranya program kerja kesehatan gratis, pendidikan,lingkungan dan ekonomi kreatif untuk memberdayakan masyarakat pulau. (Irwan Fals)